Klarifikasi Ketua Panitia Lombok Marathon Usai Eventnya Dianggap Kacau

By Imadudin Adam - Kamis, 1 Februari 2018 | 09:07 WIB
Ketua KONI NTB, Andy Hardianto (kiri), bersiap menandatangani kesepakatan simbolis terkait event Lombok Marathon 2016, didampingi Frandk Malonda (Promotor Event, tengah) dan Daniel Pieters (Head of Marketing Pocari Sweat) dalam konferensi pers di fx Sudirman Mall, Jakarta, Rabu (26/10/2016). (PIPIT PUSPITA RINI/JUARA.NET)

(Baca Juga: VIDEO - Cuplikan Tekel Horor Hanif Sjahbandi yang Bikin TM Ichsan Menangis)

Ketua Panitia ini juga mengklarifikasi tudingan dirinya menerima uang pendaftaran hingga Rp. 3 milyar rupiah, “Bagaimana mau dapat 3 milyar, yang daftar saja hanya 1.300 orang sisanya 2.700 peserta digratiskan, mereka adalah pelajar, PNS, TNI dan Polri, itu pun saya memberikan undangan resmi pada mereka, jadi tidak benar berbayar semua” akunya.

Andi juga mengakui telah menjalani pemeriksaan bersama sejumkah anggota panitia di Direktorat Kriminal Umum (Direskrimum) Polda NTB, termasuk EO Dunia Lari.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal yang disebut sebut kecewa atas penyelenggaraan Lombon Maraton tahun 2018, mengakui bahwa dirinya tidak bisa berbuat apa apa saat situasi memanas seperti pada hari Minggu lalu, mengingat dirinya hanya mengurus hal hal teknis seperti mengurus panggung dan kesenian yang akan menghibur peserta.

“Terus terang saja saya kesulitan kemarin akan melakukan apa saat situasi peserta didera emosi, bukan saya tidak berbuat” katanya.

Faozal juga mengelak jika dirinya diposisikan seolah  berhadap hadapan atau silang pendapat dengan Ketua Panitia (Andi Hadianto) dalam pelaksanaan event Lombok Marathon untuk kedua kalinya itu.