Hakim Servis Kawakan Kebanggaan Indonesia Bicara Soal Kesulitan Aturan Servis 115 Cm

By Any Hidayati - Sabtu, 24 Februari 2018 | 11:26 WIB
Hakim servis bulu tangkis asal Indonesia, Edy Rufianto (BADMINTON INDONESIA)

Aturan baru tentang tentang servis mau tidak mau membuat atlet bulu tangkis dunia kembali beradaptasi.

Sebelumnya, aturan dasar servis bulu tangkis adalah sesuai dengan antropometri tubuh masing-masing yaitu rusuk terbawah.

Jadi tinggi servis setiap pemain berbeda-beda sesuai dengan postur tubuh sang atlet.

Namun, mulai All England 2018 aturan tersebut diubah menjadi ketetapan servis 115 cm.

Batas maksimal tinggi servis saat pertemuan shuttlecock dan kepala raket (impact) tak boleh lebih dari 115 cm.

(Baca Juga: Tim Pemantau KONI Riau Bakal Dibentuk Untuk Perispan PON 2020 di Papua)

Untuk itulah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengundang hakim servis bersertifikat untuk memberi arahan tentang aturan baru tersebut.

Salah satu hakim yang diundang adalah Edy Rufianto yang telah malang melintang di dunia bulu tangkis sebagai wasit dan hakim servis selama bertahun-tahun.

Edy pun membeberkan beberapa kesulitan yang biasa dialami pemain saat beradaptasi dengan aturan 115 cm.


Pasangan ganda putri Denmark, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen, bereaksi saat menghadapi Koharu Yonemoto/Shiho Tanaka (Jepang) pada babak semifinal BWF Superseries Finals 2017 di Hamdan Sport Complex, Dubai, Sabtu (16/12/2017).(MAHMOUD KHALED/AFP PHOTO)