Pemain Muda China dan Beban Berlebih pada Piala Uber 2018

By Any Hidayati - Jumat, 18 Mei 2018 | 23:00 WIB
Tim putri China berpose dengan medali perak yang mereka raih pada Kejuaraan Beregu Asia 2018 di Stadium Sultan Abdul Halim, Alor Setar, Kedah, Malaysia, Minggu (11/2/2018). ( BADMINTON INDONESIA )

Meski menjadi salah satu favorit juara Piala Uber 2018 siapa sangka jika China kini krisis pemain berpengalaman.

Skuat putri China mayoritas berisi pemain muda yang harus bekerja keras usai para senior mereka memutuskan pensiun "berjamaah" pada tahun 2016 lalu.

Tercatat pemain legenda seperti Zhau Yunlei, Yu Yang, Wang Yihan, dan Tian Qing memutuskan pensiun pada 2016.

Setelah itu, beban tim putri China diserahkan kepada pundak pemain muda seperti He Bingjaio, Chen Yufei, dan Chen Qingchen.


Tim Uber China, memegang bendera di podium sebagai juara Piala Uber 2016 setelah menang 3-1 atas Korea Selatan pada final yang berlangsung di Kunshan Sport Center, Sabtu (21/5/2016). (JOHANNES LUISULLE/AFP )

Hingga mendekati pertengahan tahun 2018, tunggal putri China tercatat tampil minus karena minim gelar pada BWF World Tour series.

Dari empat tunggal putri yang dikirim China ke Piala Uber 2018, tercatat hanya Li Xuerui yang sukses menjadi kampiun, yakni pada saat di China Masters 2018.

He Bingjiao, Chan Yufei, dan Gao Fangjie belum menunjukkan taji mereka di BWF World Tour series 2018.

(Baca Juga: Ketakutan akan Kehilangan Dominasi, China Lakukan Hal Ini pada Piala Uber 2018)

Sedangkan pada sektor ganda putri, Jepang lebih mendominasi gelar juara ketimbang China pada musim 2018 ini.