E-Sports Akan Menjadi Cabang Ekshibisi di Asian Games 2018

By Aprelia Wulansari - Rabu, 6 Juni 2018 | 17:26 WIB
Salah satu kegiatan e-game dalam International Congress Centre di Katowice, Polandia, pada Maret 2017. (ANDRZEJ GRYGIEL/AFP)

Bagaimana pembinaan prestasi e-sports di Indonesia?

Talenta muncul karena banyak event dan yang membuat pertandingan bisa siapa pun. Para pemain itu berkembang di komunitas dan di timnya. Sama seperti timnas yang pemainnya diambil dari klub berbeda, itu yang kini kami lakukan.

Memang dua tahun lalu kami sempat mau membuat pelatnas, tapi tidak dilakukan. Setelah AG, kami akan membuat rencana pembinaan.

Untuk sekarang, kami akan memilih pemain dan juga menggunakan pemilihan berdasarkan voting oleh para gamer untuk pemain AOV.

Apakah atlet e-sports juga butuh latihan fisik?

Menjadi atlet pro di e-sports juga harus memerhatikan kemampuan fisik. Pemain pro bisa latihan fisik 2-3 kali seminggu.

Badan yang sehat membuat pikiran lebih baik karena bermain game itu diperlukan konsentrasi dan logika yang baik.

(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Jerman di Fase Grup)

Apa perbedaan pemain game dan atlet e-sports

Pemain game bermain hanya untuk membuang waktu, sedangkan atlet e-sports bermain dengan tujuan untuk menjadi juara.