Yang Tersisa dari Piala Uber 2018, Sisi Lain Kekuatan Tim Putri Jepang, China, dan Thailand

By Susi Lestari - Jumat, 8 Juni 2018 | 23:17 WIB
Tim putri Jepang berpose di podium seusai memastikan diri sebagai juara Piala Uber 2018 dengan mengalahkan Thailand, 3-0 pada babak final yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (26/5/2018). (ROMEO GACAD/AFP PHOTO)

Pasalnya, untuk pertama kalinya sejak debut di Piala Uber 1984 tim putri China gagal masuk ke partai puncak.

Kekalahan tersebut menjadi semacam tanda bahwa tim lain telah meningkatkan kualitas mereka.

Pada saat China mendapatkan rambu bahaya, Thailand justru tampil bak rising star di hadapan publik mereka sendiri.

Tiga srikandi Thailand, Ratchanok Intanon, Nitchaon Jindapol, dan Busanan Ongbamrungphan, sukses mempersembahkan kemenangan saat menaklukkan China pada partai semifinal Piala Uber 2018.

Catatan impresif yang dibukukan Thailand membuat pelatih mereka yang berkebangsaan Indonesia, Rexy Mainaky, bisa tersenyum lebar.

Rexy Mainaky tidak menyangka anak asuhnya mampu melampaui target dan dia tidak bisa meminta lebih banyak.

"Level tim putri Thailand semakin dekat dengan China dan Jepang. Ketika kami sudah kembali ke pelatnas, kami akan mencoba mengevaluasi apa yang perlu kami tingkatkan," tutur Rexy dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF.

"Kami perlu konsisten secara fisiik. Sekaran sisi psikologis sudah membaik," kata Rexy Mainaky.

(Baca Juga: Catat! Wakil Indonesia yang akan Berlaga pada Singapore Open 2018)