Gagal Tambah Gelar Grand Slam, Sloane Stephens Merasa Lega

By Diya Farida Purnawangsuni - Minggu, 10 Juni 2018 | 15:52 WIB
Ekspresi Sloane Stephens (Amerika Serikat) usai sukses memenangi partai perempat final Roland Garros 2018 yang digelar pada Selasa (5/6/2018). (Twitter.com/RolandGarros)

Petenis tunggal putri Amerika Serikat (AS), Sloane Stephens, mengaku tidak menyesali kegagalannya menambah gelar Grand Slam dari turnamen Roland Garros 2018.

Sebaliknya, Sloane Stephens justru merasa lega karena akhirnya sang lawan di laga final, Simona Halep (Rumania), berhasil mendapatkan titel Grand Slam pertamanya.

"Dia memiliki perjalanan yang sulit. Saya pikir, menang di sini sangat istimewa untuk dia dan saya lega dia akhirnya meraih gelar Grand Slam pertamanya," ucap Stephens yang dilansir BolaSport.com dari BBC.

"Hal itu (meraih gelar Grand Slam) adalah sesuatu yang indah, sangat spesial," kata petenis berusia 25 tahun itu.

(Baca juga: Sudah Raih Titel Grand Slam, Simona Halep Gelar Pesta Besar)

Sloane Stephens memijak babak final Roland Garros 2018 dengan misi menambah koleksi titel Grand Slam.

Sebelumnya, Stephens sudah meraih gelar Grand Slam melalui turnamen US Open 2017.

Stephens naik ke podium kampiun setelah memenangi perang saudara atas Madison Keys (AS) pada laga final dengan skor 6-3, 6-0.


Petenis Amerika Serikat (AS), Madison Keys (kiri) dan Sloane Stephens, berpose dengan trofi yang didapat sebagai juara AS Terbuka 2017, Stephens mengalahkan Madison Keys (AS) dengan skor 6-3, 6-0 pada final yang berlangsung di Arthur Ashe Stadium, USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, Sabtu (9/9/2017).(ABBIE PARR /GETTY IMAGES NORTH AMERICA /AFP)

Pada pertandingan puncak tunggal putri Roland Garros 2018, Stephens sebetulnya punya peluang besar menjadi juara setelah unggul satu set lebih dulu atas Simona Halep.