Serena Williams Tuduh Petugas Doping Lakukan Tindakan Diskriminasi

By Delia Mustikasari - Rabu, 25 Juli 2018 | 15:35 WIB
Petenis putri Amerika Serikat, Serena Williams, meninggalkan lapangan setelah kalah dari Angelique Kerber (Jerman) pada final Wimbledon 2018 yang berlangsung di The All England Lawn Tennis Club, Sabtu (14/7/2018). (GLYN KIRK/AFP PHOTO)

"Namun, saya siap melakukan apa saja demi memiliki olahraga yang bersih, jadi lakukanlah. Saya bersemangat," ucap Williams lagi seperti dilansir BolaSport.com dari Ubitennis.

Selama Wimbledon berlangsung pada 2-15 Juli lalu, Williams menyatakan bahwa dia ingin melihat lebih banyak transparansi dalam sistem anti-doping.

Jika seorang petenis melewatkan tiga tes dalam 12 bulan, mereka telah melanggar aturan anti-doping.

"Saya membenci orang-orang dalam olahraga kami yang tidak jujur. Saya benar dalam kondisi baik-baik saja dengan pengujian. Saya baik-baik saja untuk itu. Yang saya ingin tahu adalah semua orang juga diuji karena kami benar-benar bekerja untuk menjaga olahraga ini tetap bersih," tutur Williams.

(Baca juga: Pemasangan Konstruksi yang Tertunda di 2 Venue Buat Panitia Olimpiade Tokyo 2020 Rombak Jadwal Uji Coba)

Sementara itu, Williams mendapat wildcard pada turnamen Rogers Cup yang digelar di Montreal.

Fasilitas wildcard juga diberikan kepada Williams karena keberhasilannya meraih gelar juara pada 2001, 2011, dan 2013.

Kali terakhir, Williams yang saat ini menduduki peringkat ke-27 dunia itu tampil di Roger Cup pada 2014.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on