FIFA eWorld Cup, Bukti eSports Kian Diakui Sebagai Olahraga

By Firzie A. Idris - Rabu, 29 Agustus 2018 | 15:58 WIB
Pemain eSports asal Jerman, Michael'Megabit'Bittner, tersenyum pada event FIFA eWorld Cup 2018 di O2 Arena, London, Inggris, pada Kamis (2/8/2018). (@FIFAEWORLDCUP)


Atlet eSports asal Arab Saudi, Mosaad 'Msdossary' Aldossary, sukses menjuarai FIFA eWorld Cup 2018 seusai mengalahkan atlet eSports Belgia, Stefano 'StefanoPinna' Pinna, dalam laga final di The O2, London, Inggris, Sabtu (4/8/2018).(EASPORTSFIFA)

Seperti dilansir BolaSport.com dari Dexerto.com bahwa para atlet eSports memang tidak akan menemui keuntungan dari sebagian besar zat yang dilarang untuk seorang atlet sepak bola.

Akan tetapi, langkah ini dilakukan demi menyaring obat-obatan terlarang yang diyakini banyak terdapat di industri eSports, seperti marijuana atau stimulan.

(Baca Juga: Gara-gara Neymar dan Kylian Mbappe, Paris Saint-Germain Terancam Sanksi UEFA)

Mereka yang ketahuan melanggar akan dibawa ke badan judisial FIFA dan ditindak seusai dengan Regulasi Anti-Doping FIFA.

Selain itu, FIFA juga akan memonitor bursa taruhan seperti halnya di laga-laga sepak bola dalam upaya untuk mencegah match fixing.

Situs di atas juga mengungkapkan bahwa tindakan-tindakan FIFA ini "merupakan tanda bahwa eSports mencapai legitimasi dari olahraga-olahraga lain, dalam artian bahwa hadiah yang kian besar membawa ancaman permainan kotor."