Eng Hian Tak Khawatir Perombakan Ganda Putri Indonesia Berimbas dengan Sempitnya Waktu Kualifikasi Olimpiade 2020

By Delia Mustikasari - Sabtu, 8 September 2018 | 20:22 WIB
Dari kiri ke kanan, pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Greysia Polii, dan Della Destiara Haris sedang menjalani latihan perdana tim Uber di Hipo Badminton, Bangkok, Kamis (17/5/2018). ( BADMINTON INDONESIA )

Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian, mengakui bahwa dia tidak khawatir soal sempitnya waktu jelang kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 yang akan dimulai pada awal 2019.

Menurut Eng Hian, sektor ganda putri persaingannya tak seberat sektor tunggal putra. Jika penampilan ganda racikan baru ini memang punya kualitas, peluang untuk masuk top delapan dunia dan lolos ke Olimpiade cukup terbuka.

"Saya lebih mementingkan kualitas, kalau pasangan baru tetapi bisa menembus, masih ada kesempatan untuk mengejar ke Olimpiade. Kalau kualitas penampilannya bagus, ikut 12-14 turnamen setahun misalnya masuk semifinal atau bahkan juara setidaknya dapat tiga gelar, saya tetap optimis bisa tembus delapan besar, peluangnya cukup terbuka," kata Eng Hian.

"Ibaratnya lebih baik bawa satu pasangan, tetapi punya taji, punya kualitas bisa bersaing untuk dapat medali. Daripada ada dua pasangan, tetapi hanya jadi partisipan," ucap Eng Hian seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Eng Hian memberikan kesempatan kepada para pasangan ganda putri baru ini untuk unjuk gigi di sisa turnamen yang akan mereka ikuti hingga akhir tahun.

Ia berharap anak-anak didiknya dapat menunjukkan perjuangan maksimal di lapangan, diikuti dengan catatan prestasi yang baik.

"Saya mau lihat progres mereka di tiga turnamen ini (Jepang, China, dan Korea), nanti ditambah lagi tiga turnamen sampai akhir tahun dengan pasangan yang berbeda," ujar Eng Hian.

(Baca juga: Ini Alasan Eng Hian Kembali Lakukan Bongkar Pasang Ganda Putri Indonesia pada Denmark Open 2018)

"Kalau masih tidak ada gelar juga ya lebih baik saya naikkan yang junior. Bisa dengan dipasangkan dengan pemain senior atau benar-benar junior semua yang akan main di level lebih tinggi," tutur Eng Hian.