Sains di Balik Kejuaraan Dunia Masters

By Persiana Galih - Minggu, 16 September 2018 | 12:30 WIB
Salah satu perlombaan nomor 100 meter yang diikuti oleh lansia di Kejuaraan Dunia Masters Atletik di Malaga, Spanyol. (PERSIANA GALIH/BOLA)

Berkembangnya olahraga dari masa ke masa, diiringi dengan berkembangnya sains yang terkait. Di tengah ribuan atlet lalu lalang di Stadion Ciudad de Malaga, ada sekelompok saintis yang bekerja dengan proyek bernama Masters Athletic Field Study 2018.

Mereka adalah utusan Institut Kedokteran Pusat Dirgantara Jerman, yang terbang ke Malaga, Spanyol, untuk penelitian tersebut.

Kepala penelitian, Profesor dr. Jorn Rittweger, mengatakan jika institutnya telah meneliti Masters Atletik sejak Kejuaraan Eropa 2011 di Postdam, Jerman.

Institutnya kerap berubah-ubah materi penelitian di setiap kejuaraan masters.

Kali ini, di Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018 di Malaga, Spanyol, mereka mempelajari perubahan yang terjadi di jaringan ikat otot rangka, sifat pembuluh darah, dimensi dan fungsi jantung, tingkat metabolisme, dan psikologi setiap atlet masters.

Masters merupakan kejuaraan bagi para atlet usia lanjut, sekitar rasio usia 35-100 tahun ke atas. Kejuaraan ini melombakan semua nomor atletik, tanpa kecuali.

"Ide dari penelitian ini tak lain bersumber pada ilmu pengetahuan yang belum memahami peran otot internal pada outputtubuh. Oleh karena itu, kami ingin mempelajari koneksi jaringan, salah satunya pada otot betis dengan objek atlet dari berbagai usia," kata Rittweger kepada TABLOID BOLA dan BolaSport.com, Rabu (12/9/2018).

Saat mengunjungi laboraturium penelitian yang dibangun temporer, BOLA mendapatkan lima pendekatan penelitian. Satu di antaranya adalah berupa alas tempat di mana atlet diminta untuk loncat atau menekan karpet tersebut sekencang-kencangnya.

(Baca juga: Japan Open 2018 - Revans atas Peraih Emas Asian Games 2018, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota Sumbang Gelar Ke-2 bagi Tuan Rumah)