Chelsea Punya Strategi Baru untuk Memerangi Suporter Rasis

By Aziz Gancar Widyamukti - Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:47 WIB
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich (kanan), menyaksikan laga timnya melawan Sunderland di tribun Stadion Stamford Bridge, 19 Desember 2015. Ia ditemani legenda klub, Didier Drogba. (CLIVE MASON/GETTY IMAGES)

(Baca juga: Eks Pemain Chelsea Diserang Netizen Usai Lecehkan Komentator Wanita)

"Kebijakan ini memberi mereka kesempatan untuk menyadari apa yang telah mereka lakukan agar mereka berperilaku lebih baik," tuturnya menambahkan.

"Tiga tahun terakhir, kami selalu melarang mereka yang bertindak rasialis untuk ke stadion. Kini, kami memberikan opsi lain. Kami bisa melarang mereka, atau mereka boleh bergabung dengan kelas keberagaman yang telah kami buat agar mereka sadar,” kata Buck.

(Baca juga: Gaya Permainan Pelatih Chelsea Masuk dalam Ensiklopedia Italia)

Kebijakan tim asuhan Maurizio Sarri ini diterapkan setelah adanya stereotipe buruk terhadap etnis Yahudi yang ditunjukkan suporter Chelsea.

Kala itu, beberapa suporter Chelsea menyanyikan chant dukungan untuk Alvaro Morata pada laga melawan Tottenham Hotspur.

Mereka mengganti lirik chant dengan kata-kata yang menunjukkan adanya stereotipe terhadap etnis Yahudi atau antisemitisme.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Apakah di era sepak bola modern, loyalitas masih sangat dijunjung tinggi dan dihargai oleh klub profesional?

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on