Tim Panjat Tebing Indonesia Kawinkan Emas pada Turnamen Master di China

By Delia Mustikasari - Jumat, 12 Oktober 2018 | 15:37 WIB
Tim panjat tebing Indonesia berpose setelah meraih emas men’s speed dan women’s speed dalam ajang The Belt and Road International Climbing Master Tournament 2018 di Huaian, China. (DOK FPTI)

 Dua atlet panjat tebing nasional Indonesia mengawinkan emas men’s speed dan women’s speed dalam ajang The Belt and Road International Climbing Master Tournament 2018 di Huaian, China.

Ketua Umum PP Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Faisol Riza mengatakan bahwa kompetisi di luar negeri sangat bermanfaat bagi para atlet Indonesia.

"Kami tidak punya cukup waktu untuk bersiap pada Olimpiade Tokyo 2020. Apalagi, Pemerintah belum menetapkan Pelatnas untuk (Olimpiade) itu. Nah, kompetisi yang diikuti atlet-atlet kita di luar negeri sangat penting untuk menjaga performa," ujar Faisol.

Kemenangan ini pun dipersembahkan kepada para korban gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.

Dua emas ini diharapkan mampu menjadi pelipur lara atas bencana alam yang terjadi.

Medali emas men’s speed dipersembahkan oleh Pangeran Septo Wibowo dengan catatan waktu 6,33 detik di babak final. Ia melawan Rukin Sergei dari Rusia yang fall saat final.

Peringkat ketiga diduduki Sabri yang menorehkan catatan waktu 6,28 detik. Ia melawan Muhammad Hinayah di perebutan juara tiga. Hinayah mencatatkan waktu 6,37 detik.

Sementara, di nomor women’s speed medali emas diraih Aries Susanti Rahayu dengan catatan waktu 7,93 detik dan mengalahkan He Cuilian dari China dengan cacatan waktu 8,86 detik di babak final.

(Baca juga: Panjat Tebing Asian Games 2018 - Ada Cicak di Kepala Peraih Perunggu asal Indonesia Ini)