Potret Kerasnya Latihan Calon Atlet American Football di China

By Bayu Nur Cahyo - Minggu, 25 November 2018 | 17:30 WIB
Latihan keras dari pemain american football di klub Real Boys Club, China. (Gilles Sabrié/Nytimes.com)

China kerap kali dikenal sebagai penghasil atlet terbaik di kawasan Asia dan bahkan di kancah dunia, tetapi ada fakta menarik di belakangnya.

China sukses meraih peringkat tiga di Olimpiade Rio 2016 dan menjadi perwakilan Asia yang mampu meraih peringkat tertinggi di pesta olahraga terbesar di dunia itu.

Meski demikian, prestasi dan label sebagai penghasil atlet tangguh ternyata tak diraih dengan mudah.

Kali ini, ada fakta menarik yang berkaitan dengan masa latihan dari para calon atlet di China, khususnya di olahraga american football.

Olahraga yang kerap kali disebut rugby karena permainannya yang hampir sama, american football tidak terlalu populer di Indonesia, tetapi di China sudah dibina secara profesional.

Sebagaimana yang dilansir BolaSport.com dari The New York Times, para calon atlet american football bahkan dilatih dengan sangat keras.

Hal tersebut diamini oleh Tang Haiyan yang mendirikan sebuah tim american football bernama Real Boys Club.

Pria berusia 39 tahun tersebut membina klubnya yang mayoritas diikuti laki-laki untuk menjadi seorang "pria sejati".

"Kami akan mengajari anak-anak untuk bermain golf, berlayar, dan berkuda, tetapi kami tak akan pernah membina para pengecut," kata Tang.

(Baca juga: Manajer Ingatkan Floyd Mayweather yang Bisa Berakhir Cacat jika Melawan Khabib Nurmagomedov)

Menurutnya, anak-anak calon atlet harus dilatih untuk menghadapi tantangan dan bahaya melalui latihan fisik.

Latihan fisik yang diberikan tentu berbanding terbalik dengan perlakuan para orang tua dari murid-murid dimana kebanyakan mereka ingin melindungi anak-anaknya.

Di Real Boys Club terdapat sebuah slogan yang sudah menjadi prinsip dalam waktu yang lama.

"Saya adalah seorang pria sejati! Tulang punggung keluarga dan bertanggung jawab atas (status) sosial di masa depan! Tulang punggung rakyat China!"

(Baca juga: Deretan Sejarah 25 Tahun UFC - Dari Ditolak Pemerintah AS hingga Jadi Pendukung Donald Trump)


Sesi latihan pemain american football di klub Real Boys Club, China.(Gilles Sabrié/Nytimes.com)

Kerasnya latihan fisik yang diberikan untuk menjadi calon atlet american football, tak jarang anak-anak datang kepada pelatih dengan mengusap air matanya.

Namun, ketika seorang murid menangis pelatih tidak akan menghentikan latihan fisik dan menenangkan murid tersebut.

Fakta tersebut juga diakui oleh salah satu jajaran pelatih yaitu Guo Suiyun yang kini berusia 30 tahun.

"Saat salah satu di antara mereka menangis, kami pasti tidak akan menenangkan dia," tutur Guo Suiyun.

(Baca juga: Kendall Jenner Saksikan Kekalahan Sang Kekasih di Arena Basket)

"Kami hanya akan mendorong dia untuk menjadi lebih kuat," ujar dia menambahkan.

Mendapatkan pelatihan yang keras, calon atlet muda bukannya meminta kepada orang tua mereka untuk membatalkan rencana menjadi atlet.

Sebaliknya, seperti yang diungkapkan salah satu ibu dari calon atlet, mereka yang sudah terbiasa mendapatkan latihan tersebut akan memiliki watak berbeda.

"Anak saya yang berumur delapan tahun sebelumnya sering menangis setelah latihan," kata Sun Yi selaku orang tua calon atlet.

(Baca juga: Ali Abdelaziz Rela Melobi Presiden UFC soal Laga Khabib Nurmagomedov Lawan Floyd Mayweather)

"Namun sekarang saya pikir dia sudah memliki watak yang jauh lebih gembira. Saya merasa kemampuan menerima keadaannya sudah jauh berkembang."

"Dan dia sekarang tahu bagaimana menghadapi kegagalan dan rasa frustrasi," ujar Sun Yi menambahkan.

Saat ini, banyak pemain yang berasal dari China sudah merumput di NFL yang merupakan liga tertinggi american football di AS.

Bahkan ada pemain China yang menjadi pemain kuat di NFL yaitu Edward Kai Wang atau yang terkenal dengan nama Ed Wang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on