Mantan Karateka Nasional Ini Ingin Masukkan Strong by Zumba dalam Program Latihan Atlet Indonesia

By Delia Mustikasari - Rabu, 5 Desember 2018 | 16:44 WIB
Mantan karateka nasional, Umar Syarief, berpose di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (30/11/2018). (DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM)

Mantan karateka nasional, Umar Syarief, ingin memasukkan strong by zumba dalam program latihan atlet yang menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas).

Meskipun sudah hitungan tahun berdomisili di Swiss bersama keluarganya, Umar masih memikirkan kemajuan atlet Indonesia dalam hal sport science.

Strong By Zumba merupakan jenis olahraga zumba yang dikembangkan berdasarkan perkembangan sport science.



"Selama ini kekurangan atlet Indonesia adalah dalam hal fisik. Biasanya karena kejenuhan," kata Umar ditemui BolaSport.com beberapa waktu lalu.

"Mungkin kejenuhan ini bisa memengaruhi performa atlet. Kalau latihan monoton harus ada variasi, mulai mengatur strategi, menu dan situasi. Jangan monoton programnya, jika salah harus banyak melakukan perubahan dan punya variasi," ucap Umar.

Menurut Umar, Strong by Zumba bisa membantu atlet mengatasi kejenuhan saat menjalani latihan di pelatnas.

"Strong by zumba banyak memasukkan unsur program sport science yang dikonsep untuk hiburan. Aktivitas fisiknya bisa dinikmati banyak orang, bukan hanya orang tertentu saja," tutur Umar.

Strong by Zumba sendiri merupakan jenis olahraga zumba yang dikembangkan oleh tim Education and New Programming di Zumba Fitness pimpinan istri Umar, Ai Lee Syarief.

Jenis olahraga tersebut memiliki intensitas tinggi yang dilakukan secara berkelompok.

Di dalamnya juga terdapat latihan penurunan berat badan, pengondisian otot, kardio, dan polymetric yang diiringi dengan musik.

Baca juga:

Strong by zumba mencakup semua elemen, fitness movement, dan dikonsep sedemikian rupa supaya bisa dinikmati semua orang.

"Atlet levelnya berbeda karena kondisi fisik dan gerakan sudah tahu. Tinggal bagaimana dia mengikuti irama. Program ini sudah saya praktekkan di timnas karate, tim karate Jatim, dan bisa untuk semua cabang olahraga lain karena atihannya dikonsep sedemikian rupa. Tujuannya, agar mereka bergerak dan enjoy dengan durasi latihan maksimal sebanyakk tiga kali."

"Saya ingin memasukkan program strong by zumba pelan-pelan ke Kemenpora. Menpora sudah mulai memerhatikan strong by zumba. Berlatih dengan beat itu memacu kita. Musik yang ada beat-nya itu mendorong kita untuk terus bekerja dan membuat kita termotivasi terus," aku pria kelahiran Sidoarjo itu.

Peraih medali perak Asian Games 2010 itu mulai aktif memperkenalkan Strong by Zumba dan menjadi master trainer pada 2017, setelah pensiun sebagai atlet.

Pada 2016, Umar masih meraih medali emas pada PON 2016 Jawa Barat. Saat itu, usianya sudah 39 tahun.

Setelah aktif menjadi master trainer bukan berarti aktivitasnya di dunia karate berakhir. Dia kini dipercaya menjadi pelatih karate di pelatda Jawa Timur sebagai persiapan menghadapi PON Papua 2020.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, mengaku memiliki bukti pengaturan skor, namun ia masih merahasiakannya. #psmmakassar #robertrene #psm #liga1

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada