Curhat Greysia/Apriyani Perihal Dominasi Ganda Putri Jepang

By Diya Farida Purnawangsuni - Jumat, 7 Desember 2018 | 16:19 WIB
Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat berhadapan dengan wakil Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan, pada perempat final Fuzhou China Open 2018 di Haixia Olympic Sports Center, Jumat (9/11/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Menjadi satu-satunya pasangan ganda putri Indonesia yang berada di jajaran Top 10 dunia bukanlah perkara mudah bagi duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Apalagi, saat ini, skuat Jepang tengah mendominasi persaingan ganda putri. Berdasarkan daftar peringkat dunia hingga pekan ini, ada lima pasangan ganda putri Negeri Sakura yang ada di Top 10.

Hebatnya, tiga pasangan Jepang tersebut berturut-turut menempati peringkat kesatu, kedua, dan ketiga. Sementara itu, dua wakil lainnya berada di urutan keenam dan ke-10 dunia.

Mengacu pada hal tersebut, tentu menjadi hal wajar bagi Greysia/Apriyani untuk menjumpai para ganda putri Jepang pada sebuah turnamen.

Kondisi inilah yang dianggap Greysia/Apriyani terkadang terasa melelahkan dan sulit untuk diatasi.

"Mereka (ganda putri Jepang) itu kan ada tiga pasang (di Top 5), sementara kami (ganda putri Indonesia) cuma kami satu pasang," ujar Greysia kepada BolaSport.com di Hall Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/12/2018).

"Tentu pelatih mereka sudah hapal betul dengan gaya bermain kami," ucap Greysia lagi.

Greysia/Apriyani bakal kembali merasakan ujian menghadapi para pemain ganda putri Jepang pada turnamen BWF World Tour Finals 2018 yang berlangsung di Tianhe Sports Center, Guangzhou, China, 12-16 Desember mendatang.

Baca juga:

Namun, Greysia/Apriyani hanya akan bersaing dengan dua pasangan yakni Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.

Sebab, berdasarkan regulasi BWF, turnamen puncak dari rangkaian turnamen World Tour itu hanya boleh diikuti maksimal dua wakil per negara.

Meski "cuma" bersaing dengan dua wakil Jepang, Greysia/Apriyani mengaku tetap waspada. Terlebih, catatan pertemuan dengan kedua wakil Negeri Matahari Terbit itu masih jauh dari kata oke.

Dengan Matsutomo/Takahashi misalnya. Greysia/Apriyani baru bisa menang satu kali dari delapan duel. Kemenangan Greysia/Apriyani itu terjadi pada laga final Thailand Open 2018, pertengahan Juli lalu.


Ganda putri Jepang, Mayu Matsumoto (kanan) dan Wakana Nagahara, berdiri di podium juara Kejuaraan Dunia 2018 pada Minggu (5/8/2018) di Nanjing, China.(BWF BADMINTON)

Sementara itu, pertemuan kontra Matsumoto/Nagahara tercatat 0-2.

"Pemain-pemain Jepang ini bukannya tidak dapat dikalahkan, tetapi kami memang masih belum bisa mengatasi masalah kami sendiri," tutur Greysia.

"Buat kami, mereka bukanlah momok, justru kamilah momok buat diri sendiri karena sejauh ini kami belum bisa 'mengalahkan' diri sendiri," kata dia lagi.

"Kadang, kami masih suka merasa minder juga kalau bertemu mereka di lapangan. Semua itu datangnya dari pikiran," ucap Apriyani menimpali.

Saat ini, Greysia Polii/Apriyani Rahayu tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi BWF World Tour Finals 2018.

Salah satu hal yang menjadi fokus Greysia/Apriyani ialah mental dan pola pikir saat menjalani pertandingan bulu tangkis.