Mengenal Empat Istilah Teknis pada Ajang Balap Jet Darat Formula 1

By Agung Kurniawan - Senin, 11 Februari 2019 | 14:09 WIB
Lewis Hamilton saat bersiap di dalam garasi tim Mercedes jelang mengikuti sesi latihan bebas F1 GP A (doddy)

BOLASPORT.COM - Musim baru kompetisi Formula 1 (F1) akan segera dimulai di Melbourne, Australia, pada 15-17 Maret 2019.

Seri balap alias grand prix (GP) pembuka di Negeri Kanguru itu tentu sudah dinantikan para penggemar ajang balap jet darat.

Secara umum, balap F1 merupakan salah satu olahraga yang dipenuhi dengan istilah-istilah teknis yang mungkin sukar dipahami oleh orang awam.

Berikut empat istilah umum pada ajang balap F1 yang dirangkum BolaSport.com dari berbagai sumber.

1. Undercut

Istilah undercut adalah suatu gambaran ketika pembalap kesulitan menyalip pembalap lain dan memutuskan untuk masuk pit lebih awal.

Strategi ini diharapkan bisa memberi keunggulan dari segi performa ban baru sehingga mampu membawa pembalap tersebut berbalik unggul saat pembalap di depannya melakukan pit stop.

2. Marbles

Istilah marbles menggambarkan bagian-bagian karet ban yang tercabik ketika menikung dan membentuk garis balapan.

Melintas diatasnya bisa berbahaya karena akan menghalangi kontak ban atau mengurangi daya cengkeram ban.

Baca Juga : Max Verstappen Selesaikan Sisa Hukuman GP Brasil 2018 di Jenewa

3. Dirty air/Clean air

Istilah dirty air menggambarkan sebuah situasi terciptanya aliran udara kotor dari putaran udara di bagian belakang mobil.

Akibat dari hal ini adalah berkurangnya aliran udara efisien ke sayap mobil pembalap yang berada di belakangnya sehingga dapat mempengaruhi performa dengan mengurangi downforce.

Sementara itu, clean air merupakan istilah yang menggambarkan keadaan ketika mobil melesat tanpa adanya aliran udara dari mobil pesaing di depan.

Aliran udara bersih melewati sayap sehingga memberikan downforce yang bagus.

twitter.com/F1
Red Bull Racing

4. Bottoming

Istilah bottoming menggambarkan suatu keadaan ketika dasar mobil menyentuh trek yang biasa disebabkan oleh bumps atau kondisi trek yang tidak rata.

Istilah ini mulai populer pada tahun 2015 setelah penggunaan titanium skid block yang mampu memercikkan api pada saat bagian tersebut membuat kontak dengan trek.