Berkaca dari Kasus Salah, UEFA dan FA Diminta Tegas soal Aksi Rasisme

By Henrikus Ezra Rahardi - Selasa, 12 Februari 2019 | 18:19 WIB
Mohamed Salah mencetak gol saat Liverpool melawan Crystal Palace pada pekan ke-23 Liga Inggris musim (twitter.com/Squawka)

"Itu hanya satu orang, Ia dilarang seumur hidup, tapi tak ada yang punya potret wajahnya. Ia bisa kembali kapan saja ke stadion.

"Apabila Anda menghukum timnya—fan ini [pelaku aksi rasisme] tentu mencintai timnya—fan lainnya dan teman-temannya akan berbalik menyalahkannya.

"Jika hukumannya bertanding tanpa penonton dan mendapat pengurangan poin, maka tanggung jawab akan berada dalam diri mereka sendiri. Mereka harus mengatasinya sendiri," imbuhnya.

Baca Juga : Pindah ke Juventus, Aaron Ramsey Ikuti Jejak Legenda Liverpool

Antonio mengatakan bahwa rasisme dapat diberantas, apabila FA dan UEFA mengambil tindakan saat ada laporan terkait kasus tersebut.

"Saya akan menyalahkan FA dan UEFA karena mereka tidak membuat peraturan yang ketat soal rasisme," papar Antonio.

"Jika mereka terus memikirkan solusi daripada menerapkan hukuman secara langsung, maka penyelesaian kasus akan memakan waktu beberapa generasi," imbuhnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

BAYAR DULU, DATANG NANTI 5 pemain sepakat dengan klub lain dan baru akan pindah pada akhir musim. #ramsey #pavard #godin #pulisic #dejong

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on