Nicolo Zaniolo dan 5 Blunder Transfer Terbesar Inter Milan

By Firzie A. Idris - Jumat, 15 Februari 2019 | 17:29 WIB
Striker Inter Milan, Dennis Bergkamp. (INTER)

"Kekalahan kami di final Piala UEFA 1996 kontra Schalke murni karena Hodgson. Beda dengan Fabio Capello yang membeli saya di Real Madrid. Saya pindah murni karena dia, ia adalah pelatih terpenting dalam hidup saya," ujarnya.

Leonardo Bonucci (ke Treviso, 2007)

Leonardo Bonucci bagai anak tak diinginkan di Inter. Pada 2008-2009, ia dipinjamkan ke Treviso dan Pisa sebelum dilepas ke Genoa sebagai bagian transfer Diego Milito-Thiago Motta.

Pelatih Jose Mourinho ketika itu tak melihat sesuatu yang spesial dari Bonucci, ia lebih melirik kebangkitan Mario Balotelli di lini depan.

Di barisan belakang, sinar Marco Andreolli lebih berpijar ketimbang Bonucci.

Baca Juga : AS Roma Vs Porto, Pemain Bergaji Terendah I Lupi Bikin Rekor di Liga Champions

Namun, karier Bonucci meroket setelah diambil Juventus pada 2010. Ia memenangi 6 gelar Serie A dan menjadi runners up Euro 2012 bersama timnas Italia. 

Bonucci masuk ke dalam tiga tim terbaik Serie A dan menjadi pemain terbaik Litalia apda 2015-2016.

Philippe Coutinho (ke Liverpool, 2013)

Petinggi Inter Milan, Piero Ausilio, mengatakan bahwa keputusan melepas Philippe Coutinho "adalah penyesalan terbsar saya dalam lebih dari 20 tahun di Inter".

Bagaimana tidak, Coutinho menjelma dari seorang pemain muda yang inkonsisten di Inter Milan menjadi pemain kelas dunia bersama Liverpool.

Saking parahnya kondisi Coutinho di Inter Milan, ia sampai dipinjamkan ke Espanyol pada 2011-2012.

Coutinho dijual dengan banderol hanya 8 juta pounds ke Liverpool tetapi The Reds berhasil membujuk Barcelona untuk mengeruk 142 juta pounds demi sang pemain pada Januari 2018.

Masih ada yang lain...

Tak hanya lima pemain di atas, Inter Milan masih ada sederetan nama lain yang mereka lepas dan sukses di klub berbeda.

Antara lain, mereka adalah Lotthar Matthaeus, Andrea Pirlo, Clarence Seedorf, dan Diego Simeone.