Kronologi Konflik Mauro Icardi dan Inter Milan, antara Cinta dan Pengkhianatan

By Beri Bagja - Selasa, 19 Februari 2019 | 08:53 WIB
Mauro Icardi, kehilangan jabatan sebagai kapten di Inter Milan. (TWITTER.COM/ENGLISH_AS)
  • 16 Januari 2017

Wanda Nara mengklaim Icardi dapat tawaran dari klub China.

  • 30 Maret 2017

Icardi mengaku dia cinta bermain untuk Inter dan ingin bertahan selamanya.

  • 16 Desember 2017

Wanda tak menepis kemungkinan Icardi pindah ke Real Madrid. "Icardi ingin tinggal di Inter seumur hidupnya, tetapi itu tergantung pada beberapa hal," ujarnya.

  • 4 April 2018

Direktur Olahraga Inter, Piero Ausilio, mengatakan klub tak terburu-buru memperbarui kontrak Icardi.

  • 13 Mei 2018

Icardi bilang dia bisa saja meninggalkan Inter jika itu terbaik untuk klub.

  • 3 September 2018

Wanda mengungkapkan Juventus dan Napoli tertarik merekrut Icardi.

Dia bahkan mengaku bertemu dengan Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, guna membahas peluang transfer.

  • 18 Desember 2018

Wanda bilang Inter dan Icardi masih sangat jauh dari kata sepakat soal negosiasi kontrak baru dan kenaikan gaji di tengah minat Real Madrid terhadapnya.

  • 9 Januari 2019

Wanda menegaskan pembaruan kontrak masih jauh dari kata sepakat dan menambahkan bahwa sejumlah klub top Eropa memonitor situasi masa depan Icardi.

  • 21 Januari 2019

Setelah CEO klub Giuseppe Marotta mengatakan Icardi bakal meneken surat kerja sama baru, Wanda bilang draf kontrak tersebut secara virtual sudah seratus persen.

Icardi kini masih terikat di Inter hingga 2021 sesuai kontrak lamanya.

  • 13 Februari 2019

Jabatan kapten dicopot dari Icardi dan digantikan oleh Samir Handanovic. Dia dicoret dari skuat kontra Rapid Wien di Liga Europa.

  • 17 Februari 2019

Hanya menonton dari bangku tribune saat Inter menekuk Sampdoria dan tidak ikut merayakan kemenangan tim bersama rekannya.

Selanjutnya, Wanda Nara mengklaim suaminya tak punya niat meninggalkan Inter setelah kehilangan ban kapten.