Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inisial-inisial yang Diungkap di Acara Mata Najwa, Hampir Semua Pengurus PSSI

By Taufan Bara Mukti - Kamis, 21 Februari 2019 | 15:36 WIB
Logo PSSI dan FIFA ( TRIBUNNEWS.COM )

BOLASPORT.COM - Acara Mata Najwa Jilid 4 "Darurat Sepak Bola" mengungkapkan beberapa inisial yang diduga melakukan kecurangan berupa match-fixing.

Acara Mata Najwa Jilid 4 bertajuk "Darurat Sepak Bola" tayang seiring dengan karut-marut yang terjadi di internal PSSI.

Dua Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersandung kasus suap dan pengaturan skor hingga salah satunya ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola.

Yang terbaru, Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyusul menjadi tersangka lantaran terlibat kasus perusakan barang bukti pengaturan skor.

Baca Juga : Narasumber Mata Najwa Dinilai Tak Kredibel, Ini Catatan Kekeliruannya

Tak cukup sampai di situ, ada beberapa petinggi PSSI yang inisialnya disebut pada acara Mata Najwa.

Perangkat pertandingan yang identitasnya disamarkan bersedia menjadi narasumber di acara Mata Najwa dan mengungkap dugaan kecurangan yang dilakukan petinggi PSSI.

Petinggi PSSI tersebut diduga melakukan berbagai kecurangan seperti melakukan penyuapan kepada perangkat pertandingan.

Berikut beberapa inisial yang disebut pada acara Mata Najwa PSSI Bisa Apa Jilid 4:

1. Inisial IB

Inisial IB disebut menjadi aktor intelektual yang mengatur laga Arema FC vs Borneo FC pada Piala Presiden 2018.

Namun, berdasarkan penelusuran, partai Arema vs Borneo FC di Piala Presiden musim lalu berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Pesut Etam.

Inisial IB juga diduga menjadi otak ya mengatur laga perebutan tempat ketiga antara Kalteng Putra dan Persita.

"Saya mendengar dan saya tahu. Sebelum pertandingan itu satu di antara staf perwasitan, ML, dengan perangkat pertandingan menemui IB di apartemen daerah Kuningan," tutur narasumber Mata Najwa.

Dalam pertemuan itu, dituturkan narasumber, IB menerima 100 juta rupiah dari pertemuan tersebut.

2. Inisial PT dan YT

Sosok petinggi PSSI lainnya yang diduga melakukan kecurangan berinisial PT dan YT.

Sepasang kakak beradik itu disebut memberikan uang senilai Rp40 juta pada setiap laga yang dimenangi Bali United.

Menurut penuturan perangkat pertandingan yang menjadi narasumber tersebut, PT merupakan Exco PSSI dan YT menjadi petinggi di Bali United.

Secara spesifik, narsumber menyebut bahwa YT meminta kemenangan pada laga Bali United kontra Persela dengan iming-iming uang Rp40 juta.

"Bukan rahasia umum lagi kalau memang di Bali segitu, uang imbalan apabila Bali menang," ucap perangkat pertandingan tersebut.

Baca Juga : Satgas Antimafia Bola Pastikan Tak Bakal Campuri Urusan Dapur PSSI

3. Inisial YN

Satu lagi Exco PSSI yang diduga terlibat permainan kotor berinisial YN.

Selain sebagai Exco PSSI, YN yang berasal dari Kalimantan Timur juga merupakan Ketua Asprov.

Sang petinggi PSSI disebut mengatur kemenangan Borneo FC atas PSM Makassar.

"Exco yang inisialnya YN menelepon ke salah satu komite wasit. Terus komite wasit itu telepon ke wasit, perintahnya harus menang," ucap narasumber.

"Pertandingan Borneo FC melawan PSM Makassar, diharuskan supaya Borneo menang. Exco yang meminta, YN. Skor waktu itu menang PSM, imbalan Rp70 Juta."

4. Inisial NK dan JR

Dua inisial yang disebut ini disebut-sebut merupakan yang mengatur perangkat pertandingan yang bertugas di suatu laga.

JR diduga merupakan Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, sementara NK merupakan anggota Komite Wasit sekaligus mantan pemain.

Para wasit di Liga 1 diharuskan menuruti instruksi JR, termasuk untuk memenangkan suatu tim.

"Mereka harus nurut sama IB, JR, karena mereka petinggi Exco, hampir semua wasit pasti nurut dan tidak ada yang berani melawan," ujar narasumber.

Apabila wasit tersebut tidak mau diatur, narsumber mengatakan bahwa ia akan disingkirkan.

Sementara inisial NK juga disebut oleh narasumber saat ditanyai pihak Komite Wasit PSSI yang ikut mengatur permainan.

Baca Juga : Alkisah Lucas Silva: Dibuang Madrid, Sakit Jantung, Sukses di Brasil

5. Inisial AK

AK disebut merupakan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI.

AK diduga terlibat pengaturan pertandingan kala menjadi pemilik klub Persita Tangerang.

"Mantan Sekjen PSSI inisial AK pegang Persita. Dia minta tolong ke wasit untuk bantu Persita. Transaksinya biasanya 10 juta. AK langsung yang kendalikan. Uang selalu cash diberikan setelah pertandingan," ujar narasumber.

Akan tetapi, Persita pada akhirnya gagal promosi ke Liga 1 2018.

Tim berjulukan Laskar Cisadane itu kalah dari Kalteng Putra dalam perebutan tempat ketiga.

6. Inisial F

Sama seperti inisial-inisial yang disebutkan di atas, F juga biasa mengontak wasit untuk memberikan instruksi.

Narasumber mengatakan bahwa F merupakan mantan Exco PSSI yang saat ini berada di Persija.

F disebut menjadi pihak yang mengatur pertandingan Persija.

"Kalau Persija, pasti melalui LO-nya. Yang mengatur dari pihak Persija, biasanya lewat mantan Exco PSSI. Inisialnya F." ucap narasumber.

"Perangkat pertandingan berbicara, ada dapat dari Persija. Biasanya tarifnya 20 juta,"kata perangkat pertandingan tersebut memberi pengakuan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P