Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Baru-baru ini hasil studi menunjukkan jika Cristiano Ronaldo menjadi pesepak bola paling baik mengatasi tekanan dalam pertandingan.
Sebuah studi dari KU Leuven University, Belgia dan perusahaan analisis olahraga SciSports meneliti tentang stres sebagai faktor dalam menentukan momen-momen di sepak bola dan bagaimana hal tersebut berefek kepada pemain top dunia.
Dilansir BolaSport.com dari AS, hasil penelitian disusun berdasarkan data yang dikumpulkan dari 7.000 pertandingan yang dianalisis oleh tim ilmuwan.
Kesimpulan menunjukkan Cristiano Ronaldo menjadi pesepak bola 'kebal' pada tekanan di pertandingan. Tingkat kinerja megabintang Portugal tetap sama dalam setiap skenario yang mungkin selama pertandingan.
Baca Juga : Pembalap Motocross Ini Akui Punya Kemiripan dengan Cristiano Ronaldo
Study: "How do professional football players perform under immense pressure?" https://t.co/zJDv76eYkA via @LeuvenU @EurekAlert cc @TStellingwerff @mackinprof
— Timothy Caulfield (@CaulfieldTim) 26 February 2019
"Cristiano Ronaldo seems to be immune to pressure, while Neymar's performance crumbles under it."
Di sisi lain, Neymar sangat terpengaruh stres selama pertandingan.
"Dia (Neymar) membuat keputusan lebih buruk saat di bawah tekanan," ujar analis SciSports, Jan van Haaren.
Ada juga pemain yang disebut dalam hasil studi tersebut adalah Sergio Aguero, Eden Hazard, Luis Suarez, dan Ousmane Dembele.
Aguero tampil baik di bawah tekanan dan membuat keputusan lebih baik saat memegang bola. Sementara Eden Hazard juga terpengaruh stres saat momen-momen kunci di pertandingan.
Luis Suarez dan Ousmane Dembele tidak terpengaruh oleh tekanan saat laga tetapi dalam hal pengambilan keputusan kurang mampu melakukan hal yang diinginkannya.
Liverpool Inginkan Pemain 'Anti-Stres'
Untuk melengkapi kesimpulan, tim dari KU Leuven dan SciSports juga menggunakan berbagai parameter, seperti kondisi di sekitar laga (apakah laga dimainkan kandang atau tandang dll), bagaimana pertandingan dimainkan (apakah skor tipis atau imbang dll), tekanan sebelum dan saat laga, juga faktor lainnya.
"Model kami mengumpulkan semua parameter ini dan menghitung tekanan setiap menit," kata analis Pieter Robberechts.
Baca Juga : Soal Gol Salto ke Juventus, Ronaldo Disetarakan dengan Van Basten
Teknologi ini dapat berguna bagi manajer klub karena menyangkut pemilihan pemain, manajemen dalam sebuah pertandingan dan bursa transfer.
"Jika sebuah tim bersedia membayar pemain baru, penting untuk mengetahui apakah pemain itu bisa mengatasi tekanan," kata salah satu peneliti, Lotte Bransen.
"Sebagai contoh, analisis kami menunjukkan jika Liverpool tepat mengambil kebijakan dalam bursa transfer. Mereka mencari pemain yang tampil baik di bawah tingkat stres tinggi. Kami tak tahu pasti apakah itu disengaja atau tidak, tetapi itu sebuah nyata terjadi," tambahnya.