Rekam Jejak Yoo Jae-hoon, Kiper dengan Misi Mulia untuk Indonesia

By Bayu Chandra - Sabtu, 6 April 2019 | 14:45 WIB
Kiper Barito Putera, Yoo Jae Hoon (instagram Yoojaehoon_1)

BOLASPORT.COM - Kiper Barito Putera, Yoo Jae-hoon, menjadi perbincangan hangat di sepak bola Indonesia setelah ia mengajukan diri untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia (WNI).

Yoo Jae-Hoon lahir di Ulsan, Korea Selatan 7 Juli 1983 dan sudah banyak memperkuat tim-tim papan atas Liga Indonesia.

Karier mudanya dimulai saat memperkuat salah satu klub di daerah asalnya, University of Ulsan dan dia berposisi sebagai penjaga gawang (kiper).

Memiliki postur tinggi menjulang yaitu 1.86 meter, sangat tepat apabila dirinya menempati posisi sebagai kiper atau penjaga gawang.

Sebagai pemain asal Korea Selatan,  tidak banyak klub yang dia bela di negara asalnya.

Musim 2005/2010 dirinya hanya memperkuat satu klub asal Korea Selatan, Daejon Citizen dan berhasil tampil sebanyak 45 kali.

Daejon Citizen merupakan kontestan tim Liga Korea Selatan yang bermain di kasta kedua K-League 2.

Baca Juga : Naturalisasi Yoo Jae-hoon Bukan untuk Timnas Indonesia, tetapi...

Enam tahun membela Daejon Citizen, Yoo akhirnya hijrah ke Liga Indonesia pada musim 2010/2015 dan memperkuat Persipura Jayapura.

Persipura Jayapura menjadi tim pertama yang dia bela saat masih dilatih oleh Jacksen F Tiago dan berhasil membawa tim Mutiara Hitam juara Liga Super Indonesia musim 2010/2011 dan 2013.

Satu prestasi lain diraihnya bersama Persipura ketika berhasil menjuarai Piala Inter Island tahun 2011.

Bersama Persipura Jayapura, Yoo Jae-hoon telah tampil sebanyak 110 kali

Perjalanan kariernya pun berlanjut dengan memperkuat Bali United pada musim 2015/2016 dan tampil sebanyak enam kali namun, hal ini tidak berlangsung lama karena dia kembali memperkuat tim lamanya, Persipura.

Dia kembali ke Persipura dan bertahan selama tiga musim 2016/2018, kiper berusia 35 tahun itu tampil sebanyak 28 kali untuk tim Mutiara Hitam.

Baca Juga : 20 Tahun Berkarier, Yoo Jae-hoon Dapat Pengalaman Tidak Menyenangkan di Mitra Kukar

INSTAGRAM BARITO PUTERA
Yoo Jae-hoon saat menandatangani kontrak dengan Manajer Barito Putera, Hasnuryadi, pada Jumat (8/2/2019).

Musim 2018, dia akhirnya memperkuat salah satu tim asal Kalimantan Timur, Mitra Kukar yang merupakan klub ketiga yang dia bela di Liga Indonesia.

Kariernya di Mitra Kukar ternyata tidak mulus seperti halnya ketika memperkuat Persipura Jayapura, karena Yoo mengalami cedera parah.

Suka dan duka dia rasakan selama membela tim Mitra Kukar klub asal Kalimantan Timur tersebut.

Yoo Jae-hoon menderita cedera lutut saat bertanding kontra Madura United dalam pekan ke-4 Liga 1 2018, Jumat (13/4/2018).

Kiper asal Korea Selatan itu mengalami cedera pada menit ke-39 usai berbenturan dengan salah satu penyerang Madura United.

Yoo Jae-hoon akhirnya tidak bisa melanjutkan pertandingan dan digantikan oleh Gerri Mandagi.

Baca Juga : Yoo Hyun-goo: Kami Akan Segera Bangkit

Akibat dari cedera itu, Jae-hoon harus menepi cukup lama, bahkan harus berjuang untuk bisa fit 100 persen.

Belum pulih dari cedera, Yoo ternyata mendapat komentar negatif dari beberapa pihak untuk menyudahi membela Mitra Kukar.

Hal ini pun membuat Yoo mencurahkan perasaan kecewanya melalui akun media sosial instagram.

"Hampir sudah 20 tahun saya kerja main bola. Setiap pertandingan kerja keras dan maksimal untuk tim saya,"

Saya dapat cedera itu di saat pertandingan. Tapi dibilang "buang aja buang aja."

Kau kira pemain itu sampah kah. Semoga hargai dan respect untuk kerja pemain di lapangan.

Hanya menang aja kau senang? kau cari main PS4 aja sama teman mu.

Mitra Kukar akhirnya terdegradasi ke Liga 2 2019 setelah mereka berada di posisi ke-16 dengan raihan 39 poin dari 34 laga yang telah diikutinya di Liga 1 2018.

Baca Juga : 3 Kiper Liga 1 Bahu-membahu Beri Semangat Pada Yoo Jae-hoon yang Sedang Bersedih

Yoo pun mendapat pelabuhan baru setelah Mitra Kukar terdegradasi dia memperkuat Barito Putera pada musim 2019.

Di Barito Putera, ia mengungkapkan keinginannya untuk menjadi warga negara Indonesia, sehingga ia pun mengurus segala keperluan naturalisasi.

Barito Putera resmi mengumumkan transfer kiper asal Korea Selatan, Yoo Jae-hoon pada Kamis (7/2/2019) malam WIB.

Dilansir BolaSport.com dari instagram resmi klub, transfer kiper 36 tahun terlaksana setelah adanya pertemuan dirinya dengan Manajer Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman di Hotel Tree Park Banjarmasin, Kamis (7/2) malam.

"Kita memang tidak mau menyampaikan ke publik soal pemain baru, selama belum tanda tangan kontrak. Tapi karena yang bersangkutan sudah datang ke Banjarmasin, maka tidak ada salahnya kita publikasikan," kata Hasnur seperti dilansir BolaSport. com dari laman resmi klub.

Yoo Jae-hoon didatangkan bukan untuk mengisi satu slot pemain asing asia.

Ia sedang menjalani proses naturalisasi menjadi warga negara Indonesia.

"Ada beberapa naturalisasi yang sebelumnya menjadi incaran kita, Yoo adalah salah satunya. Proses naturalisasi sedang berlangsung, dan itu yang membuat kita tertarik mendatangkannya. Kita berharap dengan naturalisasi tersebut, slot Asia masih tetap tersedia," pungkas Hasnur.

Ketertarikannya menjadi warga negara Indonesia, setelah ia sudah tinggal di tanah air  hampir 10 tahun lamanya.

Baca Juga : RESMI - Barito Putera Dapatkan Yoo Jae-hoon sebagai Kiper Naturalisasi

Setelah selesai mengurus naturalisasi, Yoo Jae-hoon berencana juga akan mengurus proses penggantian status kewarganegaraan keluarganya.

"Sementara saya saja soalnya kalau keluarga, mungkin butuh waktu yang lebih lama lagi, sementara kompetisi bulan Mei mulai," ujar Yoo Jae Hoon.

Kiper Barito Putera itu bahkan sudah mengajak anak dan istrinya ke Indonesia.

Saat ini, keluarga Yoo Jae Hoon tinggal di Pulau Bali untuk menemaninya selama bermain di Liga Indonesia.
 
Di balik proses naturalisasinya yang sedang berjalan, Yoo Jae-hoon ternyata memiliki harapan mulia untuk sepak bola Indonesia.

Kiper berusia 35 tahun itu tidak begitu berhasrat untuk membela timnas Indonesia.

Penjaga gawang Barito Putera itu justru ingin membangun akademi kiper pertama di Indonesia.

"Saya ingin menjadi WNI, alasan utamanya bukan karena mau masuk timnas. Tetapi saya ingin mengutamakan pembinaan kiper-kiper di Indonesia khususnya untuk usia muda. Itu cita-cita saya sejak 2016," tulis Yoo lagi.