Asisten Pelatih Borneo FC Sebut Perubahan Jadwal Liga 1 Tidak Normal

By Bayu Chandra - Senin, 3 Juni 2019 | 16:00 WIB
Duel Diego Michiels dan Rohit Chand saat laga Persija Jakarta kontra Borneo FC. (BORNEOFC.ID)

BOLASPORT.COM - Asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin, mengatakan bahwa perubahan jadwal Liga 1 2019 yang dilakukan oleh PT Liga Indonesia Baru (PT.LIB) selaku operator kompetisi dinilai tidak normal.

Borneo FC harus berpikir keras dengan mundurkan jadwal laga pekan keempat kompetisi Liga 1 2019.

Laga pekan keempat Liga 1 2019 terpaksa mengalami mundur, karena timnas Indonesia harus menjalani dua rangkaian pertandingan uji coba di pertengahan bulan Juni 2019.

Masing-masing melawan timnas Yordania dan timnas Vanuatu sebagai persiapan Indonesia mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Madura United Kian Kokoh di Puncak Klasemen Usai Taklukkan Borneo FC

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengatakan bahwa pertandingan uji coba ini masuk dalam grade A sehingga, pihaknya melakukan perubahan laga pekan keempat yang direncanakan akan kembali mulai bulan Agustus.

Tim beralias Pesut Etam, dijadwalkan akan menghadapi Persija Jakarta pada pekan keempat Liga 1 2019, namun dengan perubahan jadwal ini membuat manajemen harus mencari solusi lain.

Dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub, Senin (3/6/2019), mengenai jadwal yang berubah, Ahmad Amiruddin mengatakan hanya akan mengambil sisi plus dan minusnya.

Baca Juga: Madura United Kembali Incar Kemenangan saat Duel Kontra Borneo FC

Menurutnya, perubahan jadwal laga oleh PT LIB dinilai tidak normal karena ada tujuh laga dalam satu bulan yang bisa membuat pemain rawan terkena cedera akibat minimnya waktu istirahat.

"Tentu ada plus minusnya, jadi kalau kami bertanding pada tanggal 16 Juni tetap berlangsung, Persija tidak akan diperkuat oleh empat pemainnya karena dipanggil di timnas. Di sisi lain perubahan jadwal ini membuat persiapan tim lebih lama," kata Ahmad.

"Sesuatu yang tidak normal kalau dalam sebulan ada tujuh pertandingan, karena pemain kurang istirahat dan yang pasti malah rawan cedera jadinya," ujar Ahmad Amiruddin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, dianggap melakukan kesalahan besar dengan memainkan Harry Kane saat bertemu Liverpool di final Liga Champions. Ketumpulan barisan depan Spurs diyakini terjadi akibat kekeliruan pemilihan pemain oleh Mauricio Pochettino, menurut media-media Inggris. Keputusan paling dipertanyakan ialah Pochettino memasang Harry Kane sebagai starter dan mencadangkan Lucas Moura, sang pahlawan di semifinal. Kane mendapatkan jaminan starter untuk tampil kali pertama sejak mengalami cedera ligamen pada duel leg pertama perempat final kontra Man City (9/4/2019). Artinya, sudah dua bulan bomber timnas Inggris itu absen, tetapi langsung mendapat garansi tampil sejak menit awal dengan kondisi fisik yang tampak kedodoran. Padahal, Spurs justru mampu melaju hingga final ketika dia absen, termasuk saat gol kemenangan Son Heung-min lahir setelah Kane ditarik keluar pada duel versus Man City tadi. Lebih lanjut, Pochettino dikritik karena memilih untuk menyimpan Lucas Moura pada awal laga final kontra Liverpool. Lucas ialah pahlawan pengukir hat-trick yang meloloskan Spurs ke final lewat comeback dramatis hingga menang 3-2 di markas Ajax Amsterdam (8/5/2019). #finalucl #championsleague #harrykane #tottenhamhotspur #tottenham #uefa #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on