Mantan Manajer Timnas Indonesia Jadi Tersangka Perencanaan Pembunuhan 4 Tokoh Nasional

By Bagas Reza Murti - Selasa, 11 Juni 2019 | 18:38 WIB
Habil Marati, terduga donatur para eksekutor kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 (Kolase Kompas TV dan Antara)

Lulusan Sarjana Syariah IAIN Sumut tahun 1982 juga pernah melanjutkan pendidikan di Magister Manajemen Universitas Sumut 2003.

Selain itu, Habil Marati pernah menempati posisi jabatan direktur di sejumlah perusahaan. Satu di antaranya adalah pernah menjadi direktur dan pemegang saham PT Batavindo Kridanusa.

Habil Marati juga merupakan politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ia juga sempat jadi anggota Komisi XI DPR dari fraksi PPP.

Dalam Pileg 2019, Habil Marati kembali mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dari PPP daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara.

Selama di PPP, Habil Marati dikenal sebagai politisi yang mendukung Prabowo.

Dikutip dari Kompas.com, pada Pilpres 2009, Habil Marati mendeklarasikan Front Persatuan Pendukung Prabowo (FPPP) di Jakarta, Jumat (5/6/2009).

Bersama dengan kader PPP lain, seperti Sofyan Usman, Usamah al Hadar, dan Emilia Contessa, Habil siap memenangkan pasangan Megawati-Prabowo Pilpres 2009.

Baca Juga: Usai Juara di Prancis, Rafael Nadal Akui Mental dan Fisiknya Sempat Turun

Padahal, dalam Pilpres 2009, PPP yang telah terikat dalam koalisi pendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Masih dari Kompas.com, dalam Pilkada DKI 2017, Habil dan sejumlah kader PPP membentuk Majelis Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan (MP-PPP) di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (11/5/2017).

Majelis tersebut terbentuk dari dua kubu yang tengah berseteru di PPP yakni PPP kubu Djan Faridz dan PPP Romahurmuziy.

MP-PPP diinisiasi oleh Anwar Sanusi, Sukri Fadholi, Habil Marati, Usamah Hisyam, dan anggota DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung.