Lawan Ahsan/Hendra pada Final All England Mengaku Tidak Kuat secara Mental

By Delia Mustikasari - Rabu, 12 Juni 2019 | 17:00 WIB
Aaron Chia/Soh Wooi Yik bersama Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat naik podium ganda putra All England Open 2019 (10/3/2019). (twitter.com/KBRILondon)

Chia mengatakan bahwa dia dan Soh tidak mengalami perubahan meskipun sudah berdiskusi dengan pelatih kepala ganda putra nasional Malaysia, Paulus Firman.

"Saya pikir, semuanya bermula pada pikiran. Kami tidak cukup kuat secara mental dan hancur saat berada di bawah tekanan dengan mudah. Kami takut gagal dan tidak bisa mengeluarkan yang terbaik dari diri kami sendiri," tutur Chia.

Aaron Chia/Soh Wooi Yik memiliki waktu selama sekitar lima pekan untuk mendapatkan kembali momentum mereka ketika tampil pada Indonesia Open 2019 yang akan digelar 16-21 Juli mendatang.

China menekankan bahwa mereka akan memanfaatkan jeda selama lima pekan itu untuk menaikkan performa.

Baca Juga: Susy Susanti Berharap Jonatan dan Anthony Bisa Konsisten seperti Marcus/Kevin

"Kami harus melewati latihan selama jeda istirahat mengikui turnamen. Kalau tidak, kami akan terus berjuang," kata Chia.

"Kami tidak memiliki waktu berleha-leha karena kualifikasi Olimpiade Tokyo telah dimulai dan akan semakin sulit dalam enam bulan ke depan. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk menjadi lebih stabil di puncak," ucap Chia

Aaron Chia mengatakan bahwa mereka semua masih bersemangat untuk memenuhi dua tujuan utama mereka pada 2019  yakni menembus peringkat delapan besar dunia dan meraih gelar perdana pada turnamen yang diikuti.

Tahun lalu, Aaron Chia/Soh Wooi Yik tampil menjanjikan saat menjadi runner-up pada SaarLorLux Open, Malaysia International Challenge, dan Vietnam International.

Mereka juga menyelesaikan turnamen Indian International pada 2017 dengan menjadi finalis.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Berikut adalah klasemen sementara BWF World Tour 2019 setelah Australian Open 2019. Pada turnamen Super 300 tersebut Indonesia meraih satu gelar dan dua runner-up. Satu gelar dipersembahkan oleh tunggal putra, Jonatan Christie, sementara dua runner-up didapat Anthony Sinisuka Ginting dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sementara itu, China menjadi juara umum setelah mengantongi dua gelar. Gelar didapat dari pasangan ganda campuran dari Wang Yilyu/Huang Dongping, China juga mendapatkan titel melalui tunggal putri Chen Yufei yang mengalahkan Nozomi Okuhara (Jepang), dengan skor telak. Jepang gagal membawa pulang gelar dari nomor ganda putra setelah pasangan unggulan pertama Takeshi Kamura/Keigo Sonoda ditaklukkan wakil Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol. Satu-satunya gelar Negeri Sakura disumbangkan lewat penampilan pasangan ganda putri Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan (China). Para pebulu tangkis dunia akan melanjutkan perburuan gelar dalam turnamen yang masuk kalender BWF pada Juli mendatang. Daftar peraih gelar untuk Indonesia: Super 1000: 1. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (All England) Super 500: 1. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Malaysia Masters, Indonesia Masters) 2. Greysia Polii/Apriyani Rahayu (India Open) Super 300: 1. Fitriani (Thailand Masters) 2. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Swiss Open) 3. Jonatan Christie (New Zealand Open) 4. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (New Zealand Open) 5. Jonatan Christie (Australian Open) PS: Tabel klasemen ini bukan resmi karena BWF tidak merilis klasemen. #badminton #bwf #bwfworldtour #bwfbadminton #gridnetwork

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada