Perwakilan Industri Kreatif Berbicara Soal Tim eSports Klub-klub Liga 1 Indonesia

By Firzie A. Idris - Sabtu, 6 Juli 2019 | 06:05 WIB
Suasana Konferensi Pers BEKRAF Game Prime 2019. Dari kanan ke kiri: Narenda Wicaksono (Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia), Hari Sungkari (Deputi Infrastruktur BEKRAF), dan Ricky Setiawan (CEO dan pendiri GGWP.id). (FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM)

BEKRAF
Suasana BEKRAF Game Prime 2018.

"Ibarat memelihara ikan, pemerintah membangun akuarium tetapi adalah tugas kami untuk mempertahankan ekosistem, yakni dengan memberi oksigen kepada ikan itu agar mereka tetap hidup," tuturnya.

Baca Juga: Demi Fans, Alasan PSS Sleman Masuk ke Dunia eSport

"Kami harus memastikan Ikan itu harus hidup sampai besar, kalau tidak ada oksigen atau akuarium maka ikan itu akan mati."

Beberapa waktu lalu, Tara Derifatoni, Vice General Manager PSS Sleman, mengatakan kalau klubnya berani masuk ke dunia eSport karena melihat pasar gim di Indonesia yang sudah sangat berkembang.

Tara mengutip data NewZoo, yang mengatakan bahwa Indonesia berada di ranking ke-16 dalam pasar game global.

"Selain itu, kami melihat banyak fans PSS di Sleman yangn memainkan game, baik itu game mobile, konsol, dan PC. Terutama, untuk fans berusia remaja sampai mereka yang pertama mencari kerja," tutur Tara kepada BolaSport.com.

Baca Juga: Bekraf Game Prime 2019 Siap Digelar Juli 2019!

Selain mengadakan turnamen eSport, Bekraf Game Fair 2019 merupakan event untuk mengumpulkan para developer gim lokal.

Sebanyak 50 game studio siap memamerkan karya terbaru dan terbaik mereka.