Fenomena Pemecatan Pelatih, Teco Dukung Wacana Bentuk Asosiasi Pelatih

By Muhammad Robbani - Sabtu, 17 Agustus 2019 | 19:15 WIB
Oktafianus Fernando, Djadjang Nurdjaman, Stefano Cugurra, dan Shahar Ginanjar dalam jumpa pers, Sabtu (3/11/2018). (Media Persija Jakarta)

Baca Juga: Pecat Djanur, Manajemen Persebaya Ungkap Kriteria Calon Pelatih Baru

Menurut pelatih asal Brasil, manajemen klub terlalu mendengarkan keinginan suporter tanpa punya rencana panjang untuk mengangkat performa tim.

"Kadang-kadang, ada tekanan dari suporter tim. Lalu, orang yang pertama kena adalah pelatih kepala," kata Teco kepada wartawan.

DOK. BALI UNITED
Stefano Cugurra alias Teco diresmikan sebagai pelatih Bali United, Senin (14/1/2019).

"Saya pikir ini tidak bagus buat sepak bola. Kadang-kadang, bukan pelatih kepala yang kurang dalam tim. Kadang-kadang mereka ganti buat ganti saja," ujarnya menambahkan.

"Cuma untuk ganti, tim tidak diperbaiki. Tim tidak lebih bagus. Tapi saya pikir, mungkin dari tekanan suporter baru manajemen terjadi ganti pelatih di Liga 1 saat ini," katanya lagi.

Eks Asisten pelatih timnas U-20 Brasil itu merasa perlunya mendirikan asosiasi pelatih layaknya pemain yang punya Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).

Kebetulan ini sudah diusulkan oleh Djadjang Nurdjaman yang menjadi korban pemecatan dari Persebaya.

"Saya pikir ini bagus (asosiasi pelatih). Di negara saya, Brasil, ada asosiasi seperti ini. Buat bantu pelatih. Saya pikir rencana bagus untuk Indonesia," tuturnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74. . #hutri74 #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on