AC Milan Memang Sudah Lupa Cara Awali Musim dengan Baik

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Senin, 26 Agustus 2019 | 10:00 WIB
Striker AC Milan, Krzysztof Piatek, tak bisa memperlihatkan wajah gembira karena timnya ditundukkan Udinese dengan skor 0-1 pada laga Liga Italia Serie A, Senin (26/8/2019) di Dacia Arena, Udine. (TWITTER.COM/ACMILAN)

BOLASPORT.COM - AC Milan kalah dalam laga pembuka Liga Italia bukan lagi sebuah hal yang jarang terjadi beberapa musim terakhir.

AC Milan membuka musim ini dengan bertandang ke kandang Udinese, Minggu (25/8/2019).

Pada laga yang dihelat di Stadion Friuli tersebut, AC Milan kalah 0-1 berkat gol yang dicekat Rodrigo Becao.

Hasil ini membuat debut pelatih Marco Giampaolo di ajang liga harus dilalui dengan kekalahan.

Meski begitu, Giampaolo tak perlu malu karena memang jika ditilik ke belakang, Rossoneri kerap kalah dalam laga pembuka musim Serie A.

Musim lalu misalnya, mereka kalah 2-3 kala bertandang ke markas Napoli pada pekan perdana.

Rekor buruk ini setidaknya sudah berjalan sewindu lamanya.

Dilansir BolaSport.com dari catatan Opta, AC Milan kalah lima kali dalam delapan musim partai perdana Liga Italia terakhir.

Baca Juga: Liga Inggris MadLad - Lagu Lama Jamie Vardy: Wednesday dan United

Selain kontra Napoli, AC Milan pernah kalah 0-2 dari Fiorentina musim 2015-2016.

Sebelum itu mereka juga dipaksa menyerah 1-2 dari Hellas Verona (2013-2014) dan 0-1 dari Sampdoria (2012-2013).

Keresahan dari kekalahan kontra Udinese sebenarnya berasal dari hal lain.

AC Milan tercatat sama sekali tak menembak tepat ke arah gawang sepanjang laga.

Dari 14 tembakan yang dilepaskan, tak ada tendangan yang on target.

Padahal sepanjang laga, tim asuhan Marco Giampaolo menguasai bola sebanyak 60 persen.

Pada laga ini lini depan diisi oleh Krzysztof Piatek dan Samu Castillejo.

Rafael Leao masuk pada babak kedua menggantikan Castillejo meski tak mengubah keadaan.

Pola andalan 4-3-1-2 garapan Giampaolo sepertinya belum begitu mocner untuk AC Milan.

Baca Juga: Serie A Ti Amo - Ribery, Florence Love You 12.000!

Musim lalu bersama Sampdoria, Giampaolo sama sekali tak mengubah pakem ini sepanjang musim.

Dengan kini ia belum menemukan tandem ciamik untuk Piatek di lini depan, tim masih kesulitan untuk melakukan serangan.

Angel Correa dari Atletico Madrid kabarnya jadi impian untuk duet Piatek di lini serang.

Meski begitu, hingga kini transfernya belum terjadi meski semua pihak sudah setuju karena AC Milan masih menunggu uang dari penjualan Andre Silva.

Pekan depan AC Milan akan berlaga di San Siro dengan menjamu Brescia.

Baca Juga: Mainkan Pemain Muda, Barcelona Sampai Minta Izin Orang Tua Sang Pemain

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Nama Ferry Rotinsulu tentu tidak asing lagi bagi pendukung timnas Indonesia. Ferry Rotinsulu sempat menjadi andalan di bawah mistar gawang timnas Indonesia pada kurun waktu 2005-2011. Karier Ferry di timnas dimulai dari tampil di SEA Games 2005 bersama timnas U-23 Indonesia hingga membela tim Merah Putih di Piala Asia 2007. Pemain asal Palu, Sulawesi Tengah, itu sempat menyatakan diri untuk pensiun dari dunia sepak bola empat tahun lalu. Kini, kiper yang kerap disapa FR12 itu memutuskan untuk turun gunung dan kembali berkarier di dunia sepak bola Tanah Air. Ferry Rotinsulu kembali ke tim yang membesarkan namanya dulu, Sriwijaya FC. Sebagaimana disampaikan oleh manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin, pria berpostur 182 cm itu akan menjadi kiper ketiga dari Laskar Wong Kito. Keputusan ini diambil menyusul mundurnya kiper muda Sriwijaya FC yang bernama Alexander. . #ferryrotinsulu #ferry #sriwijayafc #ligaindonesia #liga2 #legend #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on