Serie A Ti Amo - Untung Fiorentina Vs Juventus Imbang, Sarri Masih Bisa Pulang

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Senin, 16 September 2019 | 09:54 WIB
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri. (TWITTER.COM/SQUAWKANEWS)

Di Florence ada sebuah museum bernama Uffizi Museum yang berisi lukisan dan karya seni sejenis. Jika kita ke sana, ada seorang pengawas bernama Mirko Tinagli. Ia punya banyak rahasia soal Sarri.

Pada tahun 1991 di Faellase, klub di kasta kesembilan Liga Italia, Sarri dipilih jadi pelatih saat itu. Tinagli kemudian bergabung dalam skuat kepelatihan Sarri saat itu.

Selama 15 tahun ia menemani Sarri hingga pada 2008, Tinagli memutuskan untuk keluar dan kembali bekerja di museum. Tinagli jadi satu dari sekian teman dekat dan keluarga yang punya kepentingan ganda dalam laga Fiorentina kontra Juventus.

Hal serupa terjadi dalam keluarga besar Sarri yang merupakan fan berat La Viola. Sarri bahkan mengakui ibunya tak suka ketika ia menjadi pelatih Juventus musim ini.

"Ibu saya tak bahagia, katakan saja begitu..." ujar Sarri sambil tersenyum. "Nenek saya tinggal 500 meter dari stadion Artemio Franchi, jadi keluarga besar saya adalah fan La Viola, kecuali saya yang mendukung Napoli."

Sarri memang lahir di Naples, kota tempat Napoli berada. Saat itu ayahnya masih bekerja di sana. Kemudian sang ayah sempat kembali ke Tuscany alias daerah Fiorentina, tetapi Sarri tetap mencintai Napoli.

Dalam 15 tahun pertamanya sebagai pelatih, Sarri menghabiskan waktu menjadi pelatih di klub-klub kecil di daerah Tuscany. Artinya, ia punya banyak teman yang mendukung Fiorentina.

Masalahnya, tak semua kenangan Sarri di Florence merupakan kenangan indah. Kenangan terburuk hadir pada akhir musim 2017-2018 saat ia masih menukangi Napoli, tim yang ia cintai.

Di sebuah hotel di Florence, ia harus rela mendapati para pemainnya menangis dan hancur akibat Juventus.

Baca Juga: Awas, Start Sempurna Inter Milan di Liga Italia Bukan Jaminan Apa-apa