Serie A Ti Amo - Usaha Pekerja Kantoran Milenial Alexis Sanchez yang Makan Tuan

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Minggu, 29 September 2019 | 17:33 WIB
Selebrasi Alexis Sanchez saat mencetak gol debut ke gawang Sampdoria di Stadion Comunale Luigi Feraris, pada laga pekan ke-6 Liga Italia, Sabtu (18/9/2019). (TWITTER.COM/INTER)

Gaji super besar dan iming-iming untuk bisa meraih trofi nyatanya tak cukup mampu untuk membuat kesedihannya hilang. Masalahnya, Sanchez memang dibayar namun tak pernah melakukan pekerjaan yang ia sukai: bermain sepak bola.

Keadaan berbeda ketika ia membela tim nasional. Di sana ia dihargai dan diberikan waktu bermain. Ia mencetak dua gol sepanjang gelaran Copa America lalu.

"Saya pikir saya merasa bahagia ketika bermain untuk tim nasional," tutur pria berkebangsaan Cile ini.

"Saya merasa Sanchez sebagai pria yang tak bahagia," kata Jose Mourinho, eks pelatihnya di Man United. "Saya rasa di setiap pekerjaan, saat Anda merasa tak bahagia, tak mudah untuk menunjukkan performa yang baik."

"Mungkin saya salah. Mungkin saya yang gagal membuat dia menunjukkan permainan terbaik. Akan tetapi kenyataannya adalah saya merasa Sanchez adalah 'pria yang sedih'."

"Mungkin saja di Italia dia akan mengembalikan kebahagiaannya. Saya harap ia bisa, saya selalu mendoakan yang terbaik untuk setiap pemain."

Berbekal hanya lima gol dalam 45 laga, Sanchez kemudian meninggalkan Inggris untuk kini pindah kantor ke Italia, tepatnya di Kota Milan.

Awal musim di Inter Milan, ia sempat dua kali tampil sebagai cameo selama 17 menit pada laga kontra Udinese dan Lazio. Setelah kini kembali bugar, baru saat lawan Sampdoria, Sabtu (28/9/2019), ia turun dari menit pertama.

Laga ini digunakan Sanchez untuk menunjukkan apa yang sebenarnya bisa ia raih dengan kondisi ruang ganti yang tepat. Bosnya Antonio Conte percaya padanya, rekan-rekan yang mendukung, dan tekanan yang tak begitu besar dari pihak luar.

Baca Juga: Pria Keturunan Indonesia Disiapkan Manchester City Jadi Pengganti Guardiola