Masih Terbilang Muda, Claudio Marchisio Memutuskan Gantung Sepatu

By Adi Nugroho - Jumat, 4 Oktober 2019 | 20:15 WIB
Eks gelandang Juventus yang kini membela Zenith Saint-Petersburg, Claudio Marchisio. (TWITTER.COM/JUVENTUSFCEN)

Pada musim pertamanya, Marchisio sama sekali tidak turun untuk bermain.

Kesempatan baru datang ketika Juventus tersandung calciopoli dan terpaksa mengarungi kasta kedua Liga Italia Serie B.

Marchisio menjadi pemain inti di lini tengah Juventus, ditemani oleh para seniornya yang masih setia berkostum putih-hitam seperti Gianluigi Buffon, Mauro Camoranesi, David Trezeguet, Pavel Nedved, dan Alessandro Del Piero.

Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2019 - Della/Rizki Melangkah ke Semifinal

Marchisio cs sukses membawa Juventus naik ke Serie A dalam tempo semusim.

Menjadi pemain inti dinikmati Marchisio ketika Juventus mengalami masa transisi.

Kedatangan eks pemain Juventus, Antonio Conte sebagai pelatih pada 2011 membawa angin segar bagi Bianconeri dan Marchisio.

Dari 2011 hingga 2018 (era kepelatihan Massimiliano Allegri), Marchisio menjadi bagian penting Juventus dalam merengkuh tujuh gelar Serie A, empat gelar Coppa Italia, dan tiga Supercoppa Italiana.

Pada masa keemasannya, Marchisio sempat disejajarkan dengan legenda Juventus, Marco Tardelli.

Baca Juga: Direktur PT LIB Buka Suara soal Banyaknya Partai Liga 1 2019 yang Ditunda

Di level timnas, Marchisio menjadi salah satu pilar penting Italia pada dua edisi Piala Dunia (2010, 2014) dan Piala Eropa (2012).

Di tengah, pria asli kelahiran Turin itu bahu-membahu bersama Andrea Pirlo dan Danielle De Rossi.

Sayangnya cedera ligamen pada 2015 mematikan asanya untuk terus bermain bersama Gli Azzurri.