Mantan Pembalap Ungkap Penyebab Formula 1 Tak Menarik Lagi

By Agustinus Rosario - Senin, 7 Oktober 2019 | 16:15 WIB
Aksi pembalap Ferrari, Charles Leclerc pada hari pertama F1 Singapura 2019, Jumat (20/9/2019) (twitter.com/ScuderiaFerrari)

Perkataan ini tentu merujuk pada gagasan kontroversial yang sempat dilontarkan oleh Direktur Olahraga F1, Ross Brawn.

Mantan bos Ferrari ini ingin mencoba bereksperimen dengan format kualifikasi dengan kebijakan reverse grid.

Jika pembaruan ini jadi diterapkan, para pembalap tercepat di sesi kualifikasi justru akan memulai balapan dari posisi paling buncit.

Menurut Brawn, hal ini akan menambah daya tarik balapan F1 karena para pembalap terbaik akan mengerahkan usaha lebih besar untuk bisa memenangi balapan.

Baca Juga: Bos Mercedes: Kami Harus Bisa Mengimbangi Kecepatan Ferrari

Villenueve yang pernah menjadi juara dunia pada musim 2017 lantas mengutarakan beberapa hal yang menurutnya menjadi penyebab menurunnya pamor F1 akhir-akhir ini.

"Kita tidak membutuhkan hal baru setiap detiknya. Jika kita memaksa F1 untuk terus-menerus melakukan pembaruan, kita akan menghancurkannya," ujar Villenueve.

"22 balapan juga terlalu banyak. Sangat jelas bahwa penambahan jumlah race ini hanya untuk mengeruk pendapatan yang lebih besar."

"Ini hanya menguntungkan bagi pemegang hak siar, namun tidak bagi olahraga balap mobil. Seharusnya kita mengurangi jumlah balapan, bukan menambahnya," kata Villenueve.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Manchester United kini berada di posisi ke-12, dua poin di atas zona degradasi. . Menggantikan sang legenda itu memang sulit. . #manchesterunited #solskjaer #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on