Gagal Hentikan Marquez, Dovizioso Sebut Dirinya Terlalu Rasional

By Agung Kurniawan - Jumat, 6 Desember 2019 | 19:50 WIB
Andrea Dovizioso (kiri) dan Marc Marquez (kanan) saat menjalani sesi konferensi pers jelang MotoGP Malaysia, Kamis (31/10/2019). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, mengungkap salah satu penyebab kegagalannya untuk menghentikan dominasi Marc Marquez di kelas MotoGP.

Andrea Dovizioso sudah tiga musim beruntun gagal untuk menghentikan hegemoni pembalap Repsol Honda, Marc Marquez di kelas utama MotoGP.

Bersama motor Desmosedici GP19 Dovizioso sempat memunculkan harapan tatkala menjegal Marquez di seri perdana musim 2019 yang berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar.

Setelah meraih kemenangan itu, rider asal Italia tersebut malah semakin kesulitan untuk membendung Marc Marquez yang semakin tak terkejar.

Baca Juga: Jadi Juara F1, Mercedes Justru Buntung karena Dapat Biaya Pendaftaran Paling Mahal

Kendati mampu mengemas total sembilan podium dengan dua kemenangan sepanjang 2019, torehan itu belum mampu membawa Dovizioso merebut gelar juara dunia.

Pembalap berjulukan DesmoDovi itu menilai bahwa selain skill atau kemampuan, faktor psikis dan mental mempunyai peranan penting bagi performa seorang rider.

"Mental merupakan aspek yang penting demi menjadi pembalap yang cepat dan meraih kemenangan di setiap balapan," kata Andrea Dovizioso, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.

"Cara Anda berlatih, bagaimana pendekatan Anda saat sesi balapan dan bagaimana cara Anda menghadapi seorang pembalap yang mampu membuat perbedaan, saya pun bekerja keras dengan aspek ini," tuturnya lagi.

Dovizioso pun mengakui bahwa kegagalannya dalam membendung dominasi Marc Marquez di kelas MotoGP dalam tiga musim beruntun karena dia selalu mengedepankan aspek rasionalitas.

Jika dibandingkan dengan Marc Marquez, Andrea Dovizioso merupakan salah satu pembalap yang selalu bermain aman dan jarang untuk mengambil risiko.

Baca Juga: Eks Ratu Tenis Masih Jagokan Roger Federer Juara Wimbledon

"Mungkin saya masih terlalu rasioanal, saya pikir saya adalah orang normal, meski tak banyak orang yang mengira itu, tentu saya bekerja sangat keras untuk menjadi seorang juara dunia," katanya.

"Saya cukup beruntung karena bisa mewujudkan impian ini, saya sangat bahagia dengan hidup saya," ujar pembalap berusia 33 tahun tersebut.

Atas hal itulah, dia berusaha untuk tidak terpengaruh dengan komentar miring dari berbagi pihak dan kembali menjalani kehidupan pribadinya seperti biasa.

"Kami melakukan hal spesial tatkala berada di atas motor, tapi saya merasa itu adalah hal yang wajar-wajar saja," imbuh rekan satu tim Danilo Petrucci tersebut.

"Saat berada di rumah, saya tetap berteman dengan kawan-kawan saya saat kecil, saya suka motocross, saya seorang ayah jadi saya seorang yang normal," kata Dovizioso mengakhiri.

Baca Juga: LeBron James Puji Penampilan Skuad LA Lakers Lawan Utah Jazz