Kento Momota Diminta Kurangi Jumlah Turnamen yang Diikuti pada 2020

By Delia Mustikasari - Senin, 23 Desember 2019 | 16:00 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dan Kento Momota saling berpelukan seusai menjalani laga final BWF World Tour Finals 2019 di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, Minggu (15/12/2019). (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, meraih gelar ke-11 pada tahun ini setelah memenangi BWF World Tour Finals 2019.

Kento Momota sebelumnya mendapat titel juara pada German Open, All England, Singapore Open, Kejuaraan Asia, Japan Open, China Open, Korea Open, Denmark Open, dan Fuzhou China Open.

Kazutaka Yoshikawa yang merupakan pelatih Kento Momota saat di Sekolah Dasar menyatakan keprihatinannya dengan gerakan Momota dan kondisi fisiknya secara keseluruhan saat melawan Anthony Sinisuka Ginting pada partai puncak BWF World Tour Finals 2019.

Yoshikawa memperhatikan bahwa strategi Momota tidak berjalan baik pada gim kedua.

"Itu gerakan yang menunjukkan kelelahan. Saya jarang melihat ini sebelumnya," kata Yoshikawa dilansir BolaSport.com dari Badminton 360.

Setelah pertandingan final BWF World Tour Finals 2019, Yoshikawa yang saat ini berusia 69 tahun dilaporkan mengirim pesan LINE ke Momota untuk mengungkapkan kekhawatirannya.

"Momota harus mengurangi partisipasinya dalam turnamen, seperti liga domestik mendatang mulai 20 Desember," ucap Yoshikawa.

Baca Juga: Ganda Campuran Malaysia Ini Bertekad Terus Berjuang Rebut Tempat pada Kualifikasi Olimpiade 2020

"Jika dia cedera, dia harus beristirahat setidaknya selama satu bulan dan ini akan memengaruhi kondisi fisiknya," ujar Yoshikawa.