Dengan Pertahanan Sekarang, Juventus Hanya Akan Finis Peringkat 2-3 di Liga Italia

By Dwi Widijatmiko - Minggu, 29 Desember 2019 | 05:00 WIB
Selebrasi Leonardo Bonucci setelah mencetak gol ke gawang Udinese pada laga Juventus Vs Udinese, Minggu (15/12/2019). (TWITTER.COM/JUVENTUSFCEN)

Tim asuhan Maurizio Sarri sudah kebobolan 17 gol, lebih jelek daripada Inter Milan (14).

Juventus rata-rata kebobolan 1 gol per pertandingan Liga Italia.

Ketika menjadi juara pada selang 2011-2019, pertahanan Juventus tidak pernah menderita gol dengan rata-rata sebanyak itu.

Dalam 8 tahun terakhir, Juventus paling banyak kebobolan 30 gol dalam semusim, yang terjadi pada 2018-2029.

Selama 8 tahun itu, rata-rata kebobolan Juventus adalah 0,63 gol per pertandingan.

Baca Juga: Semusim Membela Pahang FA, Saddil Ramdani Ceritakan Suka Dukanya

Baca Juga: Ketum PSSI Pastikan Akan Ada Pelatih Lokal yang Dampingi Shin Tae Yong

Pada 2007-2008 dan 2008-2009, Juventus mengalami angka kebobolan yang mirip dengan musim ini.

Dalam dua musim itu, Tim Hitam-Putih menderita 37 gol dalam 38 laga atau rata-rata 0,97 gol per pertandingan.

Pada dua musim tersebut, Juventus hanya menyelesaikan kompetisi di peringkat 3 (2007-2008) dan 2 (2008-2009).

Kalau kualitas pertahanan Juventus tidak segera diperbaiki, finis di peringkat 2 atau 3 klasemen Liga Italia bisa benar-benar terjadi lagi musim ini.

Faktanya, dari 17 pekan Liga Italia 2019-2020, sudah 9 kali Juventus berada di posisi ke-2 atau 3.