Dengan Pertahanan Sekarang, Juventus Hanya Akan Finis Peringkat 2-3 di Liga Italia

By Dwi Widijatmiko - Minggu, 29 Desember 2019 | 05:00 WIB
Selebrasi Leonardo Bonucci setelah mencetak gol ke gawang Udinese pada laga Juventus Vs Udinese, Minggu (15/12/2019). (TWITTER.COM/JUVENTUSFCEN)

BOLASPORT.COM - Di Liga Italia ada ujar-ujar bahwa keberhasilan meraih gelar juara bukan ditentukan oleh siapa yang mencetak paling banyak gol melainkan siapa yang kebobolan paling sedikit gol.

Juventus sudah merasakan sendiri kebenaran ujar-ujar tersebut.

Ketika berturut-turut meraih scudetto pada selang 2011-2012 hingga 2018-2019, Juventus selalu menjadi tim yang kebobolan paling sedikit di Liga Italia.

Dalam 8 kesuksesan menjadi juara itu, Juventus tak selalu menjadi tim yang paling banyak mencetak gol.

Dari 8 musim Juventus menjadi juara, 6 kali ada tim yang mencetak gol lebih banyak daripada Si Nyonya Tua.

Berkaca dari fakta itu, Juventus harus merasa khawatir terhadap peluang mereka mempertahankan gelar juara pada musim ini.

Sudah melalui 17 pertandingan di Liga Italia, Juventus bukan pemilik pertahanan terbaik.

Baca Juga: Shin Tae-yong Panggil 60 Pemain untuk TC Timnas Indonesia

Baca Juga: Resmi Tangani Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Dikontrak Jangka Panjang

Tim asuhan Maurizio Sarri sudah kebobolan 17 gol, lebih jelek daripada Inter Milan (14).

Juventus rata-rata kebobolan 1 gol per pertandingan Liga Italia.

Ketika menjadi juara pada selang 2011-2019, pertahanan Juventus tidak pernah menderita gol dengan rata-rata sebanyak itu.

Dalam 8 tahun terakhir, Juventus paling banyak kebobolan 30 gol dalam semusim, yang terjadi pada 2018-2029.

Selama 8 tahun itu, rata-rata kebobolan Juventus adalah 0,63 gol per pertandingan.

Baca Juga: Semusim Membela Pahang FA, Saddil Ramdani Ceritakan Suka Dukanya

Baca Juga: Ketum PSSI Pastikan Akan Ada Pelatih Lokal yang Dampingi Shin Tae Yong

Pada 2007-2008 dan 2008-2009, Juventus mengalami angka kebobolan yang mirip dengan musim ini.

Dalam dua musim itu, Tim Hitam-Putih menderita 37 gol dalam 38 laga atau rata-rata 0,97 gol per pertandingan.

Pada dua musim tersebut, Juventus hanya menyelesaikan kompetisi di peringkat 3 (2007-2008) dan 2 (2008-2009).

Kalau kualitas pertahanan Juventus tidak segera diperbaiki, finis di peringkat 2 atau 3 klasemen Liga Italia bisa benar-benar terjadi lagi musim ini.

Faktanya, dari 17 pekan Liga Italia 2019-2020, sudah 9 kali Juventus berada di posisi ke-2 atau 3.