Timnas Voli Putra Indonesia Sempat 'Sakit Berjamaah' Sebelum Rebut Emas SEA Games 2019

By Delia Mustikasari - Kamis, 20 Februari 2020 | 00:05 WIB
Pebola voli putra Indonesia, Doni Haryono (kiri) dan I Putu Randu Wahyu berpose di padepokan voli, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Timnas bola voli putra Indonesia berhasil merebut medali emas pada SEA Games 2019 yang digelar di Filipina, Desember.

Medali emas didapat setelah mengalahkan Filipina, 3-0 (25-21, 27-25, 25-17) pada laga pamungkas yang berlangsung di Philsports Arena, Manila, Selasa (10/12/2019).

Bagi Indonesia, ini merupakan medali emas yang didapat setelah penantian selama empat kali penyelenggaraan SEA Games.

Terakhir kali, Indonesia merebut medali emas pada SEA Games 2009 di Laos.

Di balik kesuksesan tersebut ada berbagai kenangan yang dirasakan pemain selama menjalani persiapan SEA Games 2019.

"Sebelum kedatangan pelatih asing, latihannya biasa saja. Setelah kedatangan pelatih asing  yang disebut macan voli, latihan kami intensitasnya cukup tinggi," kata pebola voli putra Indonesia, I Putu Wahyu Randu Pradana, kepada BolaSport.com di Padepokan Voli, Sentul, Bogor.

"Banyak pengalaman sedih dan duka di lapangan. Banyak halangan dan rintangan yang dilalui. Tetapi, dengan tekad anak-anak, kerja keras, kompak, dan strategi yang pelatih terapkan, kami bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia dan permainan terbaik pada SEA Games." 

Pebola voli putra Indonesia lainnya, Doni Haryono, mengatakan bahwa sejak awal pembentukkan timnas untuk SEA Games 2019, dia tidak merasa kesulitan bersatu dengan tim.

"Sebelum pelatnas kami sudah bermain bareng di tarkam (antar-kampung). Kami sudah bergantian jadi musuh atau lawan tim sehingga kami sudah akrab," aku Doni.