Tes Pramusim MotoGP 2020 - Ditanya Krisis Honda, Valentino Rossi Tertawa

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Rabu, 26 Februari 2020 | 06:30 WIB
Marc Marquez (Repsol Honda) dan Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha), dalam konferensi pers jelang MotoGP Thailand, Kamis (3/10/2019). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Valentino Rossi tertawa saat mengomentari krisis yang dialami Honda pada tes pramusim MotoGP di Sirkuit Losail, Qatar, 22-24 Februari 2020.

Petaka dialami Honda saat tes pramusim MotoGP. Pembaruan yang mereka bawa untuk musim depan justru menimbulkan masalah baru.

Para pembalap Honda kesulitan memacu motornya secara maksimal. Tak terkecuali juara MotoGP dalam empat musim terakhir, Marc Marquez (Repsol Honda).

Saking buruknya, pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, sampai menyebut dirinya harus membalap sangat pelan seperti pembalap amatir agar tidak terjatuh dari motornya.

"Dorongan ketika Anda memasuki tikungan dan membuka gas untuk keluar benar-benar menjadi masalah saat ini," ucap Crutchlow, dilansir BolaSport.com dari AS.

Honda mengambil langkah darurat untuk menemukan jalan keluar. Mereka mengambil kembali komponen lama untuk dijajal dengan mesin yang baru.

Takaaki Nakagami (LCR Honda) yang memakai motor RC213V 2019 tahun ini harus merelakan salah satu motornya untuk dijajal oleh Marc Marquez.

Beruntung bagi Honda, langkah mereka ambil membuahkan hasil. Nada bicara Marquez berubah menjadi lebih optimistis saat tes pramusim berakhir.

Baca Juga: Sulap 2 Jam Honda di Tes Pramusim: Krisis Hilang dan Marc Marquez Kembali Semringah

Marquez juga mengalami kemajuan pesat dalam catatan waktu lap. Dia naik tujuh setrip ke peringkat tujuh dalam hasil gabungan dengan torehan terbaik 1 menit 54,149 detik.

Penampilan minor yang ditunjukkan Honda selama tes pramusim di Qatar turut menarik perhatian pembalap tim pabrikan Yamaha, Valentino Rossi.

"Dia [Marquez] tampil bagus, itu artinya motor 2019 lebih bagus daripada versi 2020," kata Rossi sambil tertawa, dilansir BolaSport.com dari GPOne.

Kesulitan yang dialami oleh pabrikan asal Tokyo itu memang menjadi topik menarik dalam memprediksi peta persaingan MotoGP musim depan.

Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2020 - Senyum Optimisme Hilang dari Wajah Valentino Rossi

Sebab, penurunan Honda terjadi ketika pabrikan rival menunjukkan peningkatan amunisi untuk menghadapi musim kejuaraan yang baru.

Skuad Yamaha dan Suzuki tampil kompetitif dalam time attack maupun simulasi lomba. Ban Michelin yang lebih mencengkeram dan tahan lama diyakini menjadi penyebabnya.

Pun demikian dengan Ducati yang merupakan rival terdekat Honda pada musim lalu. Ritme para rider Borgo Panigale terbilang oke.

Ducati juga membawa inovasi baru melalui sistem pengendali ketinggian jok yang sanggup memperbaiki akselerasi di trek lurus.

Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2020 - Jadi Polesitter Tak Ada Gunanya Lagi bagi Fabio Quartararo

KTM dan Aprilia yang biasa menghuni posisi bawah juga menunjukkan aura optimisme dari garasi mereka untuk ikut meramaikan persaingan di grup terdepan.

Rossi sendiri percaya bahwa persaingan pada ajang MotoGP 2020 akan lebih kompetitif daripada musim sebelumnya.

"Menakjubkan, ada 12 pembalap yang [waktu lap terbaiknya] terpaut kurang dari setengah detik, ini seperti Moto2," ujar The Doctor.

"Ini bagus untuk kejuaraan dan penggemar karena ada keseimbangan antara pembalap dan motornya," imbuh rider berusia 41 tahun itu.

Masa persiapan tim dan pembalap MotoGP tinggal tersisa satu pekan. Persaingan di lintasan akan memanas mulai seri perdana MotoGP Qatar pada 6-8 Maret mendatang.

Baca Juga: Hasil Tes Pramusim MotoGP 2020 Qatar - Vinales Tercepat, Rossi di Luar 10 Besar

Baca Juga: Jorge Lorenzo Perlu Jaminan Sebelum Kembali Mentas di Balapan MotoGP