Bulu Tangkis dan Surat dari Siswa SD Buat Momota Bertekad Bangkit

By Delia Mustikasari - Sabtu, 7 Maret 2020 | 16:30 WIB
Selebrasi pemain tunggal putra Jepang, Kento Momota, saat sukses menjadi juara Japan Open 2019 (TWITTER.COM/JAPAN_OLYMPIC)

"Saya ingin menjadi pemain yang bisa memberi dampak positif pada dunia bulu tangkis, tidak hanya untuk diri saya sendiri."

Momota selanjutnya berpikir bahwa dia harus melakukan yang terbaik dan bertanggung jawab untuk melakukan apa yang bisa dia lakukan dalam karier dan kehidupannya.

"Saat kembali dan berlatih, saya menyadari bahwa saya ingin bekerja lebih keras daripada sebelumnya. Jadi, saya pikir pengalaman ini telah menjadi bagian untuk membuat saya semakin kuat," tutur pemain berusia 25 tahun itu.

Momota bertekad perlahan bangkit agar mencapai performa terbaiknya.

"Jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekitar Anda untuk dukungan luar biasa mereka sehingga Anda akan kembali ke lapangan suatu hari nanti. Saya ingin kembali mengekspresikan diri di lapangan dan saya harap bisa mengatasinya," ujar Momota.

Saat kecelakaan, Momota mengakui bahwa dia tidak mengingat banyak hal karena tengah tidur.

Baca Juga: Kento Momota Ceritakan Kecelakaan dan Keinginan Rebut Emas Olimpiade 

"Saya tidak bisa bergerak ketika kecelakaan. Saya khawatir bahwa saya tidak dapat kembali ke bulu tangkis dan ketika saya memutuskan apakah akan melakukan operasi atau tidak, saya mempunyai perasaan yang sangat negatif," aku Momota

"Bagaimana jika saya tidak menjadi pebulu tangkis lagi? Terkadang saya hampir menyerah. Namun, saya terdorong oleh surat-surat dari para siswa sekolah dasar yang pernah saya kunjungi sebelumnya, pesan-pesan dari para atlet yang saya hormati, dan banyak lagi."

"Berkat dukungan dari banyak orang, saya memutuskan untuk kembali melakukan yang terbaik lagi," ujar Momota.