Kisah di Balik Senyuman Khas Roberto Firmino, dari Awal Sederhana Menuju Peran Utama

By Rebiyyah Salasah - Minggu, 22 Maret 2020 | 07:00 WIB
Penyerang Liverpool, Roberto Firmino (https://twitter.com/ChampionsLeague)

"Dia berlalu dengan tertawa, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Kemudian dia kembali dan memberikan senyum yang lebih lebar dan pergi lagi. Itulah caranya untuk mengekspresikan dirinya, melalui senyumnya," tutur Santiago.

Perjalanan Firmino dimulai dengan kontrak bersama CRB, yang kemudian membukakan kesempatan lebih luas untuknya meraih mimpi menjadi pesepak bola profesional. 

TWITTER.COM/THEANFIELDBUZZ
Selebrasi Roberto Firmino usai membobol gawang Flamengo pada menit ke-99 pada gelaran final Piala Dunia Klub di Khalifa International Stadium, Sabtu (21/12/2019).

Pada 2009, sebelum Firmino bahkan bermain untuk tim utama Figueirense, ia diundang untuk uji coba di Marseille, tapi batal karena ia dideportasi lantaran dianggap memasuki Prancis tanpa dokumen prasyarat. 

Tiga minggu setelah ulang tahun Firmino yang ke-18, ia melakukan debut profesionalnya berseragam Figueirense. 

Tiga belas bulan kemudian, Firmino dinobatkan sebagai Pemain Paling Menjanjikan Serie B Liga Brasil setelah membantu klubnya promosi ke kasta teratas.

Baca Juga: Susunan Pemain Atletico Vs Liverpool, Firmino-Mane-Salah Turun di Arena Spesial

Pada akhir Desember 2010, meskipun menarik minat pencari bakat dari Arsenal dan PSV Eindhoven, ia menandatangani kontrak dengan Hoffenheim dengan harga 4 juta euro (67 miliar rupiah). 

Firmino kemudian direkrut Liverpool dan sudah menjadi pemain timnas Brasil. Sejak itu, lintasan karier Firmino semakin menanjak.

Dalam 12 bulan terakhir, ia telah memenangi Liga Champions, Copa America, dan selangkah lagi mengangkat trofi Liga Inggris musim 2019-2020.

Pada Agustus, ia menjadi pemain Brasil pertama yang mencetak 50 gol di liga papan atas Inggris dan pada Desember mencetak satu-satunya gol saat Liverpool mengalahkan juara Amerika Selatan, Flamengo, di final Piala Dunia Klub.

Satu hal yang tak pernah lepas dari Firmino, yakni senyumannya.