Kisah di Balik Senyuman Khas Roberto Firmino, dari Awal Sederhana Menuju Peran Utama

By Rebiyyah Salasah - Minggu, 22 Maret 2020 | 07:00 WIB
Penyerang Liverpool, Roberto Firmino (https://twitter.com/ChampionsLeague)

BOLASPORT.COM - Ada kisah di balik senyuman khas pilar andalan Liverpool, Roberto Firmino. Senyum Firmino membawa cerita dari beberapa tahun ke belakang, sewaktu kariernya dimulai dengan awal yang sederhana. 

Roberto Firmino Barbosa de Oliveira lahir pada 2 Oktober 1991 di Trapiche de Barra, sebuah favela atau perkampungan kumuh di Maceio, Alagoas, Brasil.  

Di daerah itu, di antara tumpukan sampah, saluran-saluran air kotor, dan perumahan kumuh, seorang bocah lelaki pemalu dengan senyum yang selalu tersungging memulai perjalanannya dari jalanan ke Selecao, dari Alagoas ke Anfield.

Firmino menjelma jadi penyerang andalan Liverpool dengan koleksi 77 gol dari 235 penampilan sejak didatangkan ke Anfield pada Juli 2015.

Sementara di timnas Brasil, Firmino sukses membukukan 13 gol dari 44 penampilannya.

Baca Juga: Firmino Gagal Cetak Gol, Legenda Liverpool Tetap Beri Pujian

Selain dikenal dengan kemampuannya dalam mencetak gol, Firmino memiliki senyum khas yang pernah jadi perhatian para penggemar Liverpool maupun penggemar sepak bola secara umum. 

Senyum itu diingat dengan baik oleh teman lamanya yang bernama Dedeu. 

"Dia pendiam dan pemalu, dia hanya tersenyum, tetapi dia gila sepak bola. Bahkan ketika dia tidak punya bola, dia akan bermain dengan jeruk," kata Dedeu dilansir BolaSport.com dari BBC.

"Mimpinya adalah menjadi seorang profesional, tetapi hidup ini sangat sulit untuk mencapai hal-hal tersebut.

"Itulah sebabnya saya sangat bahagia untuknya. Dia pantas mendapatkan semua keberhasilannya," ucap Dedeu, yang hingga kini masih tinggal di Trapiche.

Dedeu mengaku, ibu Firmino begitu khawatir anaknya akan tumbuh menjadi seorang bandit. 

Meski begitu, Firmino seolah tak peduli dengan hal itu. Ia pergi ke hiruk-pikuk yang berasal dari Estadio Rei Pele, sebuah stadion berkapasitas 20.000 orang. 

Stadion itu berada di dekat rumah Firmino, yang baru-baru ini diperbarui dan diubah menjadi toko hotdog.

Tak heran jika sepak bola tak pernah jauh dari benak Firmino. 

TWITTER.COM/FOXFOOTBALL
Striker timnas Brasil, Roberto Firmino, merayakan gol yang ia cetak ke gawang Argentina Argentina pada laga semifinal Copa America 2019 di Estadio Governador Magalhaes Pinto, Rabu (3/7/2019) pukul 07.30 WIB.

Menurut Dedeu, Firmino kerap bercerita tentang keinginannya untuk menjadi Ronaldo dan Ronaldinho. 

"Dia akan berbicara tentang kemampuan Ronaldinho, tetapi, dia juga memilikinya. Dia selalu jauh lebih baik daripada yang lain. Dia brilian. Dia melakukan dribel dengan sangat baik," ujar Dedeu. 

Senyum khas Firmino juga tak dilupakan Ari Santiago, pelatih sepak bola pertamanya di sekolah Escad Estadual Profesor Tarcisio de Jesus. 

Baca Juga: Juergen Klopp Puji Penampilan Firmino Usai Kalahkan Southampton

"Dia anak yang sangat pendiam, sangat tenang, tetapi selalu meminta bola," kata Santiago, dikutip BolaSport.com dari BBC.

"Saya ingat bola hanya tersedia untuk anak-anak pada waktu-waktu tertentu, tetapi dia akan datang dan tersenyum dan membuat tanda bola dengan tangannya.

"Kadang-kadang saya memberikannya, kadang-kadang tidak. Sulit untuk mengatakan tidak kepada senyuman itu," ucap Santiago. 

Ketika tim sekolah melawan Clube de Regatas Brasil (CRB) di perempat final kejuaraan lokal, Firmino menyarankan gurunya "membawa tas" untuk membawa pulang semua gol yang akan dia cetak melawannya.

Benar saja, Firmino memenuhi janjinya, mencetak gol dalam kemenangan 8-0.

"Keesokan harinya, saya berada di kantor ketika dia tiba," ujar Santiago.

"Dia berlalu dengan tertawa, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Kemudian dia kembali dan memberikan senyum yang lebih lebar dan pergi lagi. Itulah caranya untuk mengekspresikan dirinya, melalui senyumnya," tutur Santiago.

Perjalanan Firmino dimulai dengan kontrak bersama CRB, yang kemudian membukakan kesempatan lebih luas untuknya meraih mimpi menjadi pesepak bola profesional. 

TWITTER.COM/THEANFIELDBUZZ
Selebrasi Roberto Firmino usai membobol gawang Flamengo pada menit ke-99 pada gelaran final Piala Dunia Klub di Khalifa International Stadium, Sabtu (21/12/2019).

Pada 2009, sebelum Firmino bahkan bermain untuk tim utama Figueirense, ia diundang untuk uji coba di Marseille, tapi batal karena ia dideportasi lantaran dianggap memasuki Prancis tanpa dokumen prasyarat. 

Tiga minggu setelah ulang tahun Firmino yang ke-18, ia melakukan debut profesionalnya berseragam Figueirense. 

Tiga belas bulan kemudian, Firmino dinobatkan sebagai Pemain Paling Menjanjikan Serie B Liga Brasil setelah membantu klubnya promosi ke kasta teratas.

Baca Juga: Susunan Pemain Atletico Vs Liverpool, Firmino-Mane-Salah Turun di Arena Spesial

Pada akhir Desember 2010, meskipun menarik minat pencari bakat dari Arsenal dan PSV Eindhoven, ia menandatangani kontrak dengan Hoffenheim dengan harga 4 juta euro (67 miliar rupiah). 

Firmino kemudian direkrut Liverpool dan sudah menjadi pemain timnas Brasil. Sejak itu, lintasan karier Firmino semakin menanjak.

Dalam 12 bulan terakhir, ia telah memenangi Liga Champions, Copa America, dan selangkah lagi mengangkat trofi Liga Inggris musim 2019-2020.

Pada Agustus, ia menjadi pemain Brasil pertama yang mencetak 50 gol di liga papan atas Inggris dan pada Desember mencetak satu-satunya gol saat Liverpool mengalahkan juara Amerika Selatan, Flamengo, di final Piala Dunia Klub.

Satu hal yang tak pernah lepas dari Firmino, yakni senyumannya.