Penyerang Sampdoria Blak-blakan soal COVID-19 yang Dideritanya, Sempat Dikira Candaan hingga Tak Bisa Bertemu Orang Tua

By Bagas Reza Murti - Minggu, 22 Maret 2020 | 00:15 WIB
Striker Sampdoria, Manolo Gabbiadini (TWITTER.COM/MGABBIA23)

BOLASPORT.COM - Penyerang Sampdoria yang dinyatakan positif virus Corona, Manolo Gabbiadini blak-blakan soal virus yang dieritanya pada Sabtu (21/3/2020).

Gabbiadini diketahui merupakan pemain Liga Italia kedua yang dinyatakan positif virus Corona setelah Daniele Rugani.

Mantan striker Southampton itu dinyatakan positif setelah melakukan tes pada Kamis (12/3/2020).

Kini ia menceritakan kronologi bagaimana dirinya terinfeksi hingga melakukan isolasi diri.

"Saya merasa tak enak badan sejak 10 Maret, tapi saya tak mengira itu virus. Saya tak bisa tidur, dan pusing pada pagi hari, namun tak merasa demam saat disentuh," ujarnya dilansir BolaSport.com dari La Gazetta dello Sport.

Baca Juga: Alami Demam Tinggi dan Batuk, Striker West Brom Merasa Terinfeksi COVID-19

"Saya mengukur suhu tubuh, 37,5 derajat C jadi tak berpikir itu demam. Saya kemudian memanggil dokter tim Sampdoria dan istri saya menyarankan untuk melakukan tes. Hari Kamisnya, saya merasa baikan tapi dokter memberikan hasil tes COVID-19 yang menunjukkan positif," tambahnya.

Gabbiadini sempat merasa bahwa hasil tes yang diberikan dokter adalah candaan dan bukan sepenuhnya benar.

Namun, ia sadar bahwa telah terinfeksi virus Corona dan bersyukur telah melakukan tes lebih cepat.

"Saya pikir itu sebuah lelucon. Saya tak berharap hal ini, karena suhu tubuh saya kembali normal. Di situ saya mulai merefleksikan diri. Jika saja dokter mengatakan bahwa saya harus menunggu satu hari lebih lama untuk melakukan tes, saya bisa saja pergi ke pasar dan berisiko menularkan virus ke orang lain. Itu menyiksa pikiran saya," ujar Gabbiadini.

"Saya berpikir semua orang di luar sana telah meremehkan virus ini dan tak memprediksi ini adalah pandemi yang serius. Saya tak tahu bagaimana penyakit ini ada di tubuh saya. Jadi cara menghadapinya adalah dengan social distancing, patuh pada aturan dan berada di rumah," tambahnya.

Baca Juga: Dybala Akhirnya Tepis HOAX Dirinya Terinfeksi COVID-19

Saat ini Gabbiadini juga tak bisa bertemu dengan orang tuanya yang berada di Bergamo.

Bergamo menjadi salah satu kota paling berdampak oleh COVID-19 di Italia.

"Saya khawatir dengan keluarga saya yang ada di Bergamo. Oran tua saya tak bisa kemana-mana dan hanya di rumah. Saya menghubungi mereka setiap hari, tetapi tak bertemu selama lebih dari sebulan."

"Mereka berkata jika setiap membuka jendela rumah, akan ada suara sirine dari ambulans," ujarnya.

Sampdoria menjadi klub Liga Italia terbanyak dengan kasus positif virus Corona.

Selain Gabbiadini, ada 6 pemain lain yakni Albin Ekdal, Antonino La Gumina, Morten Thorsby, Fabio Depaoli Bartosz Berezynski dan Omar Colley.

Nama yang disebutkan terakhir telah menyatakan diri sembuh dari COVID-19.

Meski begitu, jumlah ini simpang siur karena pengakuan salah satu pemainnya, Jakub Jankto.

Pemain asal Republik Ceska itu menyebut telah ada 15 kasus positif virus Corona yang ada di Sampdoria.

Baca Juga: Bagi Barcelona, Kontrak Lionel Messi Lebih Prioritas Musim Panas Nanti

TWITTER.COM/ACTUFOOT_
Selebrasi para pemain Sampdoria pada sebuah laga di Liga Italia musim 2019-2020.

"Saya juga melakukan kontak langsung dengan rekan setim yang positif virus Corona. Saat ini ada 15 orang yang terinfeksi virus Corona di klub, tetapi jumlah itu bisa bertambah," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Football-Italia.

Lebih lanjut Junkto menyatakan juga tidak yakin benar dengan kondisinya saat ini. Ia hanya berharap tak dinyatakan positif dan mencoba mengikuti instruksi yang berlaku.

"Seluruh keluarga saya terjebak di apartemen dan kami tak bisa kemana-mana, sangat frustrasi ada di ruang yang terbatas."

"Saya tak yakin saya sehat juga, tetapi saya merasa baik-baik saja dan berharap tak memilikinya (virus Corona). Mungkinn juga saya memilikinya tapi elum tahu. Saya mencaoba tak memikirkannya."

"Semua yang bisa saya lakukan saat ini adalah mengikuti segala instruksi dan tetap berada di dalam rumah," ujarnya.