Tren Persib Bandung Musim ini Lebih Apik daripada Musim 2014

By Mukhammad Najmul Ula - Kamis, 26 Maret 2020 | 15:30 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memberikan instruksi pada Omid Nazari, dalam laga melawan PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (15/3/2020). (TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA)

Bagi Bobotoh dan Viking, trofi pada musim ini akan memupus dahaga gelar juara liga yang terakhir kali mereka rasakan pada musim 2014.

Suporter Persib Bandung boleh merasa optimistis lantaran statistik pada musim ini cenderung lebih gahar dibanding musim 2014 saat mereka menjadi juara.

Dalam tiga laga pembuka musim 2014, Persib asuhan Djadjang Nurdjaman hanya mencatatkan dua kemenangan dan satu imbang, sehingga hanya mampu mengumpulkan tujuh poin.

Saat itu, hasil seri didapat kala bertandang ke Persijap Jepara, yang musim itu juga terdegradasi ke Divisi Utama.

Sedangkan pada musim ini, anak asuh Robert Rene Alberts mampu menyapu bersih tiga laga, yaitu dua laga kandang melawan Persela Lamongan dan PSS Sleman, serta satu laga tandang melawan Arema FC.

Tentu saja, musim 2014 menggunakan format dua wilayah, sehingga Atep dkk melakoni lebih sedikit pertandingan.

Musim 2020 yang berlangsung sepanjang 34 pertandingan akan membuat skuat Persib Bandung diuji secara maraton.

Dengan statistik lebih meyakinkan seperti itu, Robert Rene Alberts tinggal meneruskan rentetan tripoin begitu Shopee Liga 1 2020 bergulir kembali.

Baca Juga: Meski Libur karena COVID-19, Pemain PSIS Akan Tetap Terima Gaji

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pastinya akan ada pro dan kontra. . Seperti apa solusinya ya? . #premierleague #ligainggris #gridnetwork #covid_19 #dirumahaja

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on