Gaji Pesepakbola Indonesia Dipotong 25 Persen, APPI Sangat Keberatan

By Alif Mardiansyah - Sabtu, 28 Maret 2020 | 20:25 WIB
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) melakukan pertemuan dengan PSSI di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020) (Media PSSI)

BOLASPORT.COM - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengaku keberatan terkait pemotongan gaji yang akan dialami oleh para pemain.

APPI telah mendapat kabar mengenai PSSI yang telah memutuskan mengenai permasalahan gaji para pemain di tengah polemik pemberhentian kompetisi.

PSSI telah memutuskan bahwa pihak klub hanya diberikan kewajiban membayar gaji pemainnya maksimal 25% selama Maret hingga Juni.

Baca Juga: Dua Pemain Persija Jakarta Berikan Pesan Khusus kepada Wander Luiz

Seperti diketahui, keputusan PSSI itu sesuai masukan dari virtual meeting 10 klub Shopee Liga 1 terkait poin untuk pembayaran gaji.

10 klub yang menjadi perwakilan yaitu Madura United, Persib Bandung, Arema FC, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, Persija Jakarta, Persita Tangerang, Persiraja Banda Aceh, PSM Makassar, dan Barito Putera.

Mendengar kabar tersebut, APPI mengaku kecewa karena tidak diterlibatkan sebelum PSSI mengambil sebuah keputusan.

Kuasa Hukum APPI, Riza Hufaida, menilai bahwa para pemain merasa keberatan mengenai kewenangan pihak klub yang hanya membayar gaji maksimal 25%.

"Kami pasti sangat keberatan sekali dengan keputusan 25% tersebut," kata Riza Hufaida saat dihubungi BolaSport.com, Sabtu (28/3/2020).

Baca Juga: Timnas Italia dan Timnas Inggris Gagal Bertanding, Stadion Wembley Tunjukan Pesan Simpati

APPI pun merasa tidak adil dengan keputusan tersebut karena pihaknya tidak diajak ikut serta dalam perundingan masalah itu.

Padahal permasalahan ini menyangkut dengan kepentingan bersama termasuk para pemain itu sendiri.

Baca Juga: Wander Luiz Positif Terinfeksi Virus Corona, Fabiano Beltrame Buka Suara

APPI menyampaikan solusi atau jalan tengahnya mengenai polemik pembayaran gaji kepada PSSI.

"Kami menuntut pada bulan Maret 2020 dibayar full karena para pemain sudah bekerja penuh," ujar Riza Hufaida.

Baca Juga: Shopee Liga 1 2020 Terancam Berhenti, Borneo FC Sudah Siapkan Kebijakan

Riza Hufaida pun menyampaikan harapan terbaiknya yaitu PSSI meninjau kembali surat keputusan tersebut serta mengundang APPI untuk membicarakan solusi terbaik.

Perlu diketahui, keputusan PSSI lainnya diantaranya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan ditunda hingga 29 Mei 2020.

Baca Juga: Kabur Saat Diisolasi, Saudara Paulo Dybala Terancam Dipidana

Apabila status keadaan tertentu darurat bencana tidak diperpanjang oleh pemerintah, maka kompetisi akan kembali digelar pada 1 Juli 2020.

Namun, jika sebaliknya pemerintah memperpanjang situasi darurat tersebut, maka kompetisi bisa dihentikan.