CEO Borussia Dortmund Sudah Siap Kehilangan Jadon Sancho

By Adi Nugroho - Senin, 30 Maret 2020 | 04:30 WIB
Bintang muda Borussia Dortmund, Jadon Sancho (TWITTER.COM/SKYSPORTSNEWWS)

BOLASPORT.COM - Borussia Dortmund sudah siap melepas pemain bintang mereka, Jadon Sancho, tetapi tidak dengan harga murah.

Tiga klub Liga Inggris, yakni Chelsea, Manchester United, dan Liverpool disebut-sebut siap adu sikut dalam mengejar tanda tangan winger Borussia Dortmund, Jadon Sancho.

Dortmund sendiri sudah tahu akan minat dari klub-klub tersebut kepada Sancho.

Die Borussen tidak akan memaksa agar Jadon Sancho tak pindah pada jendela transfer musim panas 2020.

Hal itu diungkapkan oleh CEO Dortmund, Hans-Joachim Watzke.

Menurut Watzke, segala keputusan mengenai masa depan Sancho, akan diserahkan kepada sang pemain.

Baca Juga: Olahraga Virtual dan E-Sports Jadi Primadona karena Virus Corona

"Bahkan sebelum penyakit virus corona, kami mengatakan bahwa kami ingin Jadon tetap bersama kami," kata Watzke seperti dikutip BolaSport.com dari Bild.

"Namun, pada akhirnya, kami selalu harus menghormati apa yang diinginkan pemain," tutur Watzke menambahkan.

Meski sudah siap kehilangan Sancho, Watzke nampaknya tidak ingin melepas mantan pemain Manchester City itu begitu saja.

Baca Juga: Andai Guardiola Pergi, Mantan Kapten Arsenal Kandidat Pelatih Man City

Watzke hanya akan melepas Sancho jika ada klub yang sanggup membayar harga yang Dortmund kehendaki.

Dilansir dari Mirror, Borussia Dortmund hanya mau melepaskan Sancho jika ada klub yang mampu membayar biaya transfernya sebesar 120 juta pounds (sekitar Rp 2,34 triliun).

Tak hanya itu, Watzke juga memperingatkan klub-klub yang berminat kepada Sancho akan tidak adanya tawar-menawar soal harga tebusnya.

Baca Juga: Berjuang dari Bawah, Bek Persita Berharap Kompetisi Bisa Bergulir Lagi

"Saya akan mengatakan dengan jelas bahwa klub mana pun tidak boleh berpikir mereka bisa datang ke sini untuk mengajukan negosiasi soal harga," ujar Watzke.

"Kami tidak akan menjual siapa pun dengan harga kurang dari yang seharusnya," ucap pria berusia 60 tahun itu.