BOLASPORT.COM - Pemain muda Persebaya Surabaya, Zulfikar Akhmad Medianar Arifin, mengaku bahagia telah mewujudkan cita-citanya untuk berseragam Bajul Ijo.
Berawal dari suka melihat latihan Persebaya secara langsung, akhirnya Zulfikar Akhmad Medianar Arifin mulai mencintai sepakbola.
Profesi ayahnya yang seorang jurnalis olahraga menyebabkan Zulfikar Akhmad Medianar Arifin memiliki akses melihat langsung latihan skuad Persebaya.
Sekarang Zulfikar layak berbahagia pasalnya tahun ini ia berhasil menembus tim utama Bajul Ijo untuk Shopee Liga 1 2020.
Sukses tampil ciamik membawa Persebaya menjuarai Elite Pro Academy U-20 2019 yang membawa Zulfikar dipromosikan ke tim senior.
Baca Juga: Kilas Balik Penghentian Liga Musim 2015 dan Keadilan Untuk Persebaya
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persebaya, sukses mewujudkan cita-citanya masuk ke tim utama membuat Zulfikar bahagia.
Zulfikar pun bernostalgia dengan menceritakan awal mula dirinya mengenal sepakbola.
Pemain yang berusia 19 tahun itu menyebut kecintaannya pada sepak bola didapatkan ketika sewaktu kecil sering kali menemani sang ayah melakukan pekerjaan meliput langsung program latihan Persebaya.
"Dari sana tahu pemain hebat Persebaya seperti Anang Ma'ruf, Mat Halil, Korinus Fingkrew, lalu saya pun ingin mengikuti jejaknya," kata Zulfikar.
Tak berselang lama, Zulfikar langsung meminta kepada ayahnya untuk memasukan dia ke sekolah sepak bola.
Baca Juga: Alberto Goncalves Tak Masalah Gajinya Dibayar Cuma 25 Persen
Sang ayah yang bernama Moch Gentur Mukti Arifin mendukung penuh keinginan dari anaknya.
Gentur kemudian memilih Indonesia Muda (IM), salah satu klub internal Persebaya, sebagai tempat untuk menitipkan anaknya menimba ilmu tentang sepak bola.
"Ayah sendiri yang dulu mengantar saya latihan di IM," ujar Zulfikar.
Sementara itu, tak hanya Zulfikar yang berhasil mendapatkan promosi ke tim senior Persebaya.
Nama-nama lain seperti Koko Ari Araya, Muhammad Kemaluddin, Rizky Ridho, dan M. Supriadi juga mengikuti jejak Zulkifar.
Baca Juga: Bek PSIS Semarang Rindukan Atmosfer Pertandingan Liga Indonesia