Andrea Dovizioso Kaget dengan Perpanjangan Kontrak 4 Tahun Marc Marquez dan Honda

By Delia Mustikasari - Jumat, 3 April 2020 | 06:00 WIB
Andrea Dovizioso (kiri) dan Marc Marquez (kanan) saat menjalani sesi konferensi pers jelang MotoGP Malaysia, Kamis (31/10/2019). (MOTOGP.COM)

Dovizioso sebelumnya telah memenangkan dua balapan pembuka MotoGP dengan menjuarai GP Qatar pada musim 2018 dan 2019.

Dia diperkirakan akan mampu meraih trofi ketiga pada GP Qatar jika balapan tahun ini berjalan.

"Di Qatar, menurut pendapat saya, kami akan bisa berjuang untuk kemenangan. Tetapi, jika kami mendengarkan wawancara dari pembalap lain, kami bisa memiliki enam atau tujuh pemenang," ujar Dovizioso.

"Banyak yang merasa benar, tetapi pada akhirnya seperti kita semua tahu, balapan satu-satunya yang diperhitungkan dan bagaimana Anda bekerja untuk balapan. Kami akan kompetitif. Ini detail kecil yang membuat perbedaan."

Baca Juga: Valentino Rossi Cukup Ikuti 2-3 Balapan untuk Ketahui Levelnya

"Kami telah bekerja dengan baik, tetapi dengan hanya dua tes pramusim, Anda tidak melakukan banyak pekerjaan," ujar Dovizioso.

Menurut Dovizioso, para pembalap MotoGP tiba di Malaysia dalam kondisi sulit ketika menjalani tes pramusim pertama setelah libur selama dua bulan dari kalender balap MotoGP 2019.

"Cuaca sangat panas dan bisa turun hujan. Anda tidak punya energi untuk mengambil keuntungan penuh dari tes selama tiga hari. Ada banyak hal untuk dicoba pada waktu yang tepat, untuk memahami ke arah mana harus pergi," tutur Dovizioso.

"Qatar juga bukan jalur yang sangat baik untuk membuat keputusan tentang materi baru."

Baca Juga: Jawaban Sarkas Jorge Lorenzo Usai Dituding Pensiun agar Terbebas dari Honda

Masa istirahat pembalap MotoGP akan semakin panjang setelah seri balap MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, 15-17 Mei resmi ditunda pada Kamis (2/4/2020).

Kalender balap MotoGP 2020 yang terdekat adalah seri balap GP Italia yang dijadwalkan pada 29-31 Mei di Sirkuit Mugello.

Namun, situasi pandemi Covid-19 di Italia membuat beberapa pihak percaya seri balap di Negeri Piza tersebut juga akan ditunda atau dibatalkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bhayangkara FC menyerahkan proses hukum yang harus dijalani Saddil Ramdani kepada Polres Kendari. Saddil Ramdani sebelumnya diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," kata manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan. Bhayangkara FC tengah mencari informasi lebih dalam terkait permasalahan hukum yang menimpa pemain timnas Indonesia tersebut. Salah satu info yang didapat, masalah tersebut terjadi di antara keluarga besar Saddil Ramdani. Eks pemain Persela Lamongan itu saat ini sedang dibayangi sanksi dari Bhayangkara FC. Menurut pasal 12 poin 2.A dalam kontrak pemain Bhayangkara FC, kontrak Saddil Ramdani bersama tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu bisa berakhir jika ia terjerat hukum pidana. "Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," ucap pria berpangkat AKBP tersebut. Selengkapnya bisa lihat di website BolaSport.com #BhayangkaraFC #TheGuardian #SaddilRamdani #ShopeeLiga12020 #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on