Eri Irianto, Sejarah Duka Persebaya yang Selalu Jadi Teladan

By Wila Wildayanti - Jumat, 3 April 2020 | 16:00 WIB
Keluarga almarhum Eri Irianto menampilkan jersey klasik bernomor punggung 19 milik Eri Irianto dengan didampingi Bonek. (PERSEBAYA.ID)

Bahkan tak ada yang mengira benturan itu bakal berakibat fatal.

“Jujur awalnya menganggap itu hanya benturan biasa, tetapi saat dibawa ambulance saya merasa sedih, dan pasti langsung berpikir ada sesuatu,” kata Bejo Sugiantoro saat dihubungi BolaSport.com, Jumat (3/4/2020).

Baca Juga: Gary Neville Ungkap 2 Alasan Cristiano Ronaldo Ingin Hengkang dari Man United

Selesai pertandingan, Bejo juga masih sempat bertemu dengan Eri yang sudah lemah tak berdaya di Instalasi Gawat Darurat RS Soetomo, Surabaya.

“Saat itu saya khawatir sekali. Bahkan saya datang ke rumah sakit sekitar jam 9 atau 10 malam langsung melihat dan saya melihat dia sampai di kamar jenazah saat itu,” ujar asisten pelatih Persebaya Surabaya itu.

Pemain yang meninggal diusia 26 tahun itu memang menjadi bagian penting untuk tim berjulukan Bajul Ijo karena ia selalu masuk dalam daftar skuad utama.

Meninggalnya Eri Irianto memang menjadi duka yang mengejutkan untuk Persebaya Surabaya, bahkan untuk insan sepak bola nasional saat itu.

Bagaimana tidak, nama pemain asal Sidoarjo, Jawa Timur itu memang kerap masuk skuad timnas Indonesia pada era 90-an karena kemampuan yang dimilikinya.

Sehingga Eri Irianto pun bakal selalu menjadi sosok yang dikenang untuk rekan satu timnya.

Eri Irianto dikenal sebagai pemain ramah yang bisa dekat dengan siapa saja, sehingga dengan meninggalnya dia pun membuat insan sepak bola terkejut.