Penundaan Olimpiade Ciptakan Tantangan Baru untuk PB PABBSI dan Atlet Angkat Besi

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 4 April 2020 | 09:00 WIB
Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan, berpose bersama Wakil Ketua PB PABBSI Djoko Pramono da (firzie)

BOLASPORT.COM - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI), Djoko Pramono, mengatakan pihaknya menghadapi tantangan menjaga atlet dari rasa jenuh.

Cabang olahraga angkat besi tidak luput terkena dampak pandemi COVID-19.

Sejumlah ajang pertandingan sudah dihentikan, termasuk turnamen yang termasuk dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Apalagi, Olimpiade Tokyo sendiri sudah pasti mundur satu tahun dari jadwal semula menjadi digelar pada 23 Juli-8 Agustus 2021.

Dalam rapat virtual dengan NOC Indonesia dan Kemenpora, Jumat (3/4/2020), Djoko Pramono mengatakan mundurnya Olimpiade memunculkan tantangan tersendiri untuk PB PABBSI.

"Hal yang bisa merugikan adalah pelatih punya pekerjaan baru untuk membuat suasana latihan tidak membosankan. Ini situasi yang berat untuk memberi semangat 13 atlet pelatnas," kata Djoko.

Baca Juga: Perenang Hungaria Tunda Pensiun Setelah Olimpiade 2020 Mundur

Di sisi lain, Djoko mengatakan penundaan Olimpiade membuka peluang lebih besar untuk mengirim lebih banyak atlet.

Saat ini Indonesia sudah meloloskan tiga atlet angkat besi ke Olimpiade.