Bisa Ditiru Timnas Indonesia, Ini Strategi Nyeleneh Park Hang-seo di Timnas Vietnam

By Hugo Hardianto Wijaya - Selasa, 12 Mei 2020 | 05:00 WIB
Pelatih timnas U-22 Vietnam, Park Hang Seo, memberikan arahan kepada pemainnya saat tampil di SEA Games 2019. (VFF.ORG.VN)

BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Vietnam, Park Hang-seo, punya strategi khusus dalam melatih para pemain tim The Golden Stars yang bisa juga ditiru oleh pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Timnas Vietnam menjelma jadi salah satu raksasa sepak bola Asia Tenggara di bawah kepemimpinan pelatih asal Korea Selatan, Park Hang-seo.

Sebagai informasi, timnas Vietnam dulu memiliki persoalan dari segi kondisi fisik pemain.

Seperti timnas Indonesia, para pemain Vietnam memiliki fisik yang lemah dan kurang mampu berduel dengan pemain dari negara lain.

Baca Juga: Sabar dan Percaya Diri, Resep agar Mikel Arteta Sukses di Arsenal

Namun, hal itu berubah sejak Park Hang-seo datang ke Vietnam pada akhir 2017.

Park Hang-seo punya cara khusus dalam meningkatkan kekuatan fisik para pemainnya.

Alih-alih melakukan cara biasa seperti yang dilakukan para pelatih lain untuk meningkatkan fisik para pemain yakni dengan menu latihan fisik yang berintensitas tinggi, Park Hang-seo memilih untuk menggunakan cara lain.

Park Hang-seo lebih memilih belajar strategi paling efektif untuk mendistribusikan kekuatan fisik pemainnya dengan memasukkan pemain serbaguna.

Baca Juga: Harapan Paulo Sergio dari Portugal Agar Liga 1 2020 Kembali Bergulir

"Para pemain Vietnam tidak lemah, mereka hanya tidak punya formasi yang bagus," kata Park Hang-seo dilansir Bolasport.com dari Zing.

Pola pikir Park Hang-seo yang 'nyeleneh' ternyata terinspirasi oleh petuah hidup yang pernah didapatkannya dari pelatih asal Belanda, Guus Hiddink.

Seperti diketahui, Park Hang-seo pernah menjadi anak didik Guus Hiddink ketika keduanya bekerja sama menjadi tim pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2002.

Saat itu, kerja sama keduanya berhasil membawa tim Negeri Ginseng menembus semi final dan meraih peringkat keempat setelah kalah dari Turki di babak perebutan tempat ketiga.

Baca Juga: Muhammad Ridhuan Ingin ke Malang dan Melihat Arema FC Berjaya Lagi

Ketika menjalani masa bersama di timnas Korea Selatan, Guus Hiddink pernah bertanya kepada Park Hang-seo.

"Jika segelas air tumpah di meja dan mengalir ke arahmu, apa yang harus kamu lakukan?" tanya Hiddink kepada Park Hang-seo.

Dengan sederhana, Park Hang-seo menyarankan untuk mengelap air tersebut, tetapi Hiddink punya jawaban berbeda yakni memiringkan meja agar aliran air mengarah ke sisi lain.

Pola pikir itu kemudian membentuk pemahaman dalam diri Park Hang-seo untuk selalu memiliki cara kreatif dalam menyelesaikan persoalan tertentu.

Baca Juga: Ada Argentina di Akhir Kemesraan Valentino Rossi dan Marc Marquez

Hasilnya, Park Hang-seo menjadi salah satu pelatih terbaik di Asia Tenggara saat ini yang terkenal andal dan kreatif dalam mengatur strategi.

Strategi khusus milik Park Hang-seo itu seharusnya bisa juga ditiru oleh pelatih timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-yong.

Hal itu mengingat timnas Vietnam pernah mengalami persoalan yang sama dengan timnas Indonesia.

Seperti diketahui, Shin Tae-yong sempat mengeluhkan kondisi fisik para pemain tim Garuda yang tak mampu bermain dengan intensitas tinggi dalam durasi lama.

Baca Juga: Kehilangan N'Golo Kante, Chelsea Siap Gaet Pemain Akademi yang Dibuang

Bahkan, mantan pemain Seongnam Ilhwa Chunma itu sempat menyebut bahwa para pemain timnas Indonesia hanya kuat berlari setelah 20 menit.

Shin Tae-yong pun lebih banyak memberi materi latihan fisik kepada Irfan Bachdim dkk untuk meningkatkan stamina mereka.

Berkaca dari Park Hang-seo di timnas Vietnam, tidak ada salahnya jika Shin Tae-yong menggunakan cara berbeda dalam meningkatkan fisik para pemain timnas Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Penyerang muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, membagikan kisah saat ia hampir ditangkap polisi Polandia akibat berlatih semasa lockdown pandemi Covid-19. Egy Maulana Vikri mengungkap pernah hampir ditangkap polisi saat menjalani latihan di Polandia semasa lockdown akibat pandemi virus corona atau Covid-19. "Waktu itu lagi lockdown, tapi ada latihan yang dibebankan ke individu masing-masing, nah saya ada latihan lari," ucap Egy, seperti dikutip Bolanas.com dari Instagram resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Peristiwa tersebut diceritakan Egy kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali pada Minggu (10/4/2020). "Pada saat itu saya lari, karena situasi sedang lockdown, jadi emang benar-benar sepi dan tidak ada orang," lanjutnya. "Di situ saya ketemu polisi dan saya hampir ditangkap sama polisi," sambungnya. Saat itu, Egy langsung berkata pada petugas yang mengadangya bahwa ia berjanji tidak akan berlari lagi di jalanan. "'Kalau kamu masih lari di sini, saya akan tangkap kamu'," tiru Egy tentang peringatan si petugas. #lechiagdansk #egymaulanavikri #bolanascom #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on